c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

28 Desember 2022

20:25 WIB

SKK Migas Dorong KKKS Sumbagsel Tingkatkan Produksi Migas 2023

SKK Migas menyebutkan target jangka pendek produksi migas sebesar 660 ribu BOPD minyak dan 6160 MMSCFD gas di tahun 2023

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

SKK Migas Dorong KKKS Sumbagsel Tingkatkan Produksi Migas 2023
SKK Migas Dorong KKKS Sumbagsel Tingkatkan Produksi Migas 2023
Ilustrasi kegiatan hulu migas. Aktivitas pengeboran minyak di Rig Cosel Seeker milik PT PHE WMO, Kawasan Lepas Pantai Barat Madura, Jawa Timur. Antara Foto/Wahyu Putro A

PALEMBANG – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) untuk meningkatkan kegiatan penemuan dan pengembangan cadangan migas baru. Wilayah Sumbagsel sangat diuntungkan dengan kondisi infrastruktur untuk minyak dan gas yang sangat memadai.

Hal tersebut disampaikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat kunjungan manajemen SKK Migas dan persiapan lifting akhir 2022 ke wilayah Sumbagsel yang berlangsung selama 27-29 Desember 2022,.

Dwi juga mendorong agar ada investasi dan pengolahan lebih lanjut dari rich gas atau gas alam basah, yang dapat diolah menjadi LPG di PHE Jambi Merang. Potensi gas alam basah di PHE Jambi Merang yang bisa dijadikan LPG mencapai 200.000 ton/tahun.

Dirinya meyakini, realisasi investasi untuk pengolahan rich gas menjadi LPG akan memberikan penerimaan negara yang lebih optimal.

“Dan membantu pemerintah mengurangi impor LPG yang telah membebani negara, karena volume dan nilai impor yang tinggi,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima, Jakarta, Rabu (28/12).

Ia menambahkan, pada masa transisi peranan migas tetap besar. Pasalnya, Indonesia masih mengimpor minyak, dan potensi gas untuk pasar ekspor besar dan relatif diterima sebagai energi transisi. Karena itu, Dwi mengingatkan, KKKS di Sumbagsel tidak boleh takut dan merasa rugi dalam menjualnya.

“Bagaimana membuat lapangan ekonomis sudah menjadi kebijakan pemerintah. Harga gas tinggi bisa berlangsung empat tahunan ke depan, sehingga peluang ini harus dimanfaatkan,” paparnya.

Target Menantang
Dalam kunjungan tersebut, Kepala SKK Migas Dwi berdiskusi dengan pimpinan KKKS di Sumbagsel Anggono, terkait kinerja capaian 2022 dan rencana program 2023. Dwi menerangkan, kegiatan kunjungan kerja ini merupakan salah satu upaya Industri Hulu Migas untuk melihat kesiapan di Lapangan dalam mencapai amanah pemerintah.

“Yaitu, untuk jangka pendek berupa produksi 660 ribu BOPD minyak dan 6160 MMSCFD gas di tahun 2023, serta menyelaraskan dengan target jangka panjang 1 juta BOPD dan 12 ribu MMSCFD di tahun 2030,” kata Dwi.

Dwi menambahkan kedua target ini merupakan target yang cukup menantang dan memerlukan langkah-langkah yang tak biasa untuk mencapainya. Karena itu, kunjungan ini juga untuk mendengarkan aspirasi dari kondisi di Lapangan terkait dukungan apa yang diperlukan dari SKK Migas.

“Kontribusi KKKS Sumbagsel terhadap produksi nasional yang cukup signifikan, yaitu sebesar 69 ribu BOPD atau 7% (untuk minyak dan kondensat) dan sebesar 1.827 MMSCFD atau 28% (untuk gas)," ujar Dwi.

Lebih lanjut, Dwi menegaskan, SKK Migas sebagai wakil pemerintah bertugas untuk membantu KKKS dalam melaksanakan kegiatan yang masif dan agresif, dalam rangka menjaga dan meningkatkan produksi migas nasional. Dwi menambahkan, pemerintah telah menetapkan target incline setelah dalam jangka panjang mengalami decline.

Dwi mengaku khawatir, jika impor minyak terus terjadi dan meningkat maka akan semakin membebani negara. Menurutnya, seringkali ada temuan migas, tetapi waktu untuk membuat proyek bisa on-stream butuh waktu yang lama.

“Sesuai arahan presiden, harus melakukan business not usual. Hal ini nampak dari kehadiran negara yang telah banyak memberikan insentif-insentif, agar keekonomian lapangan dapat dipastikan,” sebutnya.

Salah satu kegiatan yang perlu didorong adalah kegiatan eksplorasi yang lebih agresif dengan insentif yang lebih menarik. “(Selanjutnya), bagaimana Plan Of Development (POD) yang sudah disetujui bisa dipercepat, serta memastikan semua program dalam Work Program and Budget (WP&B) setiap tahunnya dapat terlaksana tepat waktu,” terang Dwi.

Rencana Kegiatan 2023
Dalam diskusi dengan pimpinan KKKS, terlihat kegiatan untuk 2023 yang semakin masif dan agresif. Kegiatan Pengeboran eksplorasi dan eksploitasi diharapkan akan meningkat 15%. Di mana pada tahun ini outlook-nya mencapai 77 sumur, sedangkan pada tahun depan akan mencapai 90 sumur.

Hal-hal lain yang mengemuka antara lain adalah optimasi produksi hingga 150-180 MMSCFD sesuai kemampuan sub surface pada produksi gas di PHE Jambi. Termasuk produksi sumur temuan Sungai Rotan-1 dan Produksi LPG.

Seiring dengan peningkatan permintaan gas dari Singapura dan Jawa Barat, hal yang menjadi diskusi adalah bagaimana meningkatkan produksi Medco Grissik melalui percepatan komitmen kerja pasti (KKP), terutama sumur eksplorasi di Dayung dan Suban Lower Palembang.

Potensi peningkatan produksi lainnya berasal dari percepatan POD Bungkal Bungin Rayun yang dioperasikan oleh Jindi South Jambi B. Peningkatan produksi dari KKKS Seleraya Belida merupakan upaya mempercepat put on production (PoP) sumur Anggur Selatan yang ditargetkan pada September 2023.

Keberhasilan horizontal well dan multistage fact yang diperolah Medco Rimau akan dilanjutkan dengan upaya penerapan secara masif di wilayah kerja lain yang memiliki karateristik reservoir yang sama. Salah satunya telah dilaksanakan kegiatan CO2 injection di Petrochina yang terus dimonitor untuk memperoleh hasil yang optimal.

Kemudian, diharapkan dapat dilakukan percepatan pengembangan lapangan gas Budi Deep yang dioperasikan oleh KKKS Tately Palmerah. Untuk menunjang kegiatan ini, KKKS memerlukan dukungan dalam pembebasan lahan yang masih cukup terhambat, sekaligus perizinan seperti Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dan lainnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar