c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

07 Oktober 2021

19:55 WIB

Siap-siap, Saham BBCA Segera Diperdagangkan Dengan Harga Baru

Harga saham BBCA pada perdagangan Kamis (7/10) ini, ditutup melemah 100 poin atau 0,28% menjadi Rp35.800 per saham

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Siap-siap, Saham BBCA Segera Diperdagangkan Dengan Harga Baru
Siap-siap, Saham BBCA Segera Diperdagangkan Dengan Harga Baru
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARAFOTO/Aprillio Akbar.

JAKARTA – Setelah mendapat persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) segera akan diperdagangkan dengan harga baru sesuai dengan rencana aksi korporasi pemecahan saham yang beredar atau stock split.

“Kami telah melakukan koordinasi dan mendapat persetujuan dari regulator untuk segera mewujudkan rencana stock split yang menawarkan saham BBCA sesuai harga baru dengan rasio 1:5,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam keterangan di Jakarta, Kamis (7/10).

BCA menyampaikan, dengan adanya stock split, harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel, termasuk demografi investor muda, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan.

"Dengan harga baru nantinya, kami berharap saham BBCA dapat diserap oleh para investor, terutama investor ritel yang sudah menantikan kesempatan ini," terangnya.

Jahja menambahkan, pihaknya menyadari perkembangan pasar modal Indonesia dan meningkatnya investor yang bergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ia juga berharap aksi korporasi stock split saham BBCA tersebut dapat mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia sebagaimana komitmen perseroan sejak awal melantai di bursa.

Adapun, jadwal perdagangan saham BBCA dengan harga baru, antara lain pengumuman jadwal pelaksanaan stock split di BEI dan situs web BCA pada hari ini, Kamis (7/10). 

Kemudian, akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi pada Selasa (12/10) depan. Lalu, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi pada hari berikutnya, Rabu (13/10).

Selanjutnya, tanggal penentuan pemegang saham yang berhak atas hasil stock split (recording date) pada Kamis (14/10). Sementara, saham dengan nilai nominal baru hasil stock split didistribusikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada pemegang saham serta awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada hari yang sama, yakni Jumat (15/10) mendatang.

Sebelumnya, RUPSLB BCA telah memberikan persetujuan atas aksi korporasi stock split dengan rasio 1:5. Dalam artian, satu saham yang ada saat ini, dipecah menjadi lima saham baru.

Nilai nominal per saham BBCA saat ini adalah Rp62,5. Sedangkan, nilai nominal per saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp12,5.

Sebagai informasi, harga saham BBCA pada perdagangan Kamis (7/10) ini, ditutup melemah 100 poin atau 0,28% menjadi Rp35.800 per saham. Padahal, pada Rabu (6/10) kemarin, harga sempat menguat hingga Rp35.900 per saham.

Berdampak Positif Pada Kinerja
Dikutip dari Antara, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Okie Ardhiastama pernah menilai bahwa rencana stock split saham BBCA akan berdampak positif pada kinerja saham perseroan. Pasalnya, saham akan menjadi semakin likuid dan terjangkau bagi investor, terutama investor ritel.

"Tentu rencana manajemen untuk melakukan stock split dapat menjadi katalis positif baik untuk investor maupun saham BBCA sendiri ke depannya yang lebih likuid dan dapat mempertahankan BBCA sebagai perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar," ujar Okie di Jakarta, Senin (2/8).

Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, BCA akan melakukan stock split untuk saham biasa dengan rasio 1:5. Dengan aksi korporasi tersebut, harga saham BBCA yang saat itu hampir mendekati Rp30.000 per saham, akan menjadi sekitar Rp6.000 per saham.

Investor ritel pun dapat membeli 1 lot atau setara dengan 100 lembar saham dengan harga Rp600 ribu dari sebelumnya yang mencapai Rp3 jutaan untuk 1 lot.

"Untuk ritel relatif lebih terjangkau tentunya," kata Okie.

Analis Indo Premier Sekuritas, Mino juga mengatakan, stock split akan membuat harga saham BBCA menjadi lebih murah meski jika dibandingkan dengan saham bank BUKU IV lainnya masih mahal secara nominal.

"Stock split ini biar harganya lebih terjangkau, dan investor ritel bisa mengoleksinya. Untuk efek stock split sendiri secara psikologis membuat harganya kelihatan lebih murah, sehingga dampaknya akan mendorong kenaikan harga sahamnya," ujar Mino.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar