02 Maret 2024
18:00 WIB
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Kerupuk Indonesia (APKI) memastikan harga kerupuk akan naik menjadi Rp2.000 saat Lebaran 2024. Sebelumnya, harga jual paling murah di tingkat konsumen sebesar Rp1.000.
"Untuk resminya, sesuai kesepakatan bersama asosiasi, harga kerupuk akan naik menjadi Rp2 ribu pada 1 Syawal tahun ini, kata Bendahara Umum APKI Eka Prasetya dalam konferensi pers, Jumat (2/3).
Ia menjelaskan, kenaikan harga kerupuk dikarenakan adanya kenaikan harga sejumlah bahan baku. Adapun harga bahan baku yang naik antara lain tepung tapioka hingga minyak goreng.
Eka mengungkapkan, kenaikan harga tepung tapioka ia rasakan mencapai 80%. Saat ini, harga tepung per 1 kuintal mencapai Rp1,5 juta. Padahal, sebelumnya harga tertinggi tepung hanya mencapai Rp900 ribu. "Belum turun sampai hari ini, sudah lima bulan," imbuhnya.
Sementara untuk harga minyak goreng, Eka membeli dengan harga Rp250 ribu per 17 kilogram atau satu dirigen. Sebelumnya, harga hanya di bawah Rp200 ribu. "Kalau kita dapat di harga Rp10 ribu per kilogram itu sangat membantu untuk pengerajin," ujar Eka.
Baca Juga: Bawang Goreng Jadi Bumbu Makanan Terenak Ke-2 Dunia
Ia menuturkan, dengan harga baru, produsen kerupuk menjual ke sales dengan harga Rp1.000. Kemudian, sales akan menjual ke warung atau restoran dengan harga sekitar Rp1.500.
"Kalau warung-warung mengikuti lokasinya, terus kelas pembelinya seperti apa. Kerupuk itu kan dari kelas bawah sampai kelas atas menikmati kerupuk. Jadi itu akan menyesuaikan. Tapi dari kami Rp1.000," jelas Eka. Sebelumnya, ia mengungkapkan hanya menjual kerupuk ke sales sebesar Rp600.
Asosiasi memprediksi akan ada penurunan penjualan dari harga baru nanti. Meski begitu asosiasi sudah siap menghadapi kondisi tersebut.
Eka mengatakan kondisi tersebut tak akan lama. Untuk itu, produsen sudah menyiapkan diri menutup penurunan omzet pabrik.
"Kalau kita prediksi penurunan penjualan pasti ada. Kita harus mempersiapkan diri satu sampai tiga bulan menuju normal," katanya.
Baca Juga: Renyah Cuan Dari Olahan Tulang Ikan
Lebih lanjut, dari survei lapangan saat ini sudah banyak restoran yang sudah banyak yang menjual di harga Rp2.000. "Sebenarnya kalau kita mau naik ke Rp2.000, masyarakat sudah memahami karena mereka tahu harga-harga sekarang," ucapnya.
Untuk itu, Eka berharap pemerintah bisa mendengar kesulitan dari asosiasi. Sebab, tak sedikit tenaga kerja yang dipekerjakan dalam satu pabrik kerupuk saja.
Ia juga berharap produsen bisa mendapatkan harga bahan baku yang lebih murah. Ia juga meminta masyarakat memaklumi kenaikan harga ini.
"Banyak hal yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan karyawan, soalnya dari semua bahan baku itu mengalami kenaikan. Tak hanya itu, semua bumbu keperluan membuat kerupuk juga naik. Kami berharap pemerintah mendengar kesulitan asosiasi," tuturnya.