c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

21 Oktober 2025

11:21 WIB

Siap Ganti LPG 3 Kg! PTBA Reaktivasi Briket Batu Bara

PT Bukit Asam Tbk berencana reaktivasi proyek hilirisasi batu bara menjadi briket penuhi energi rumah tangga-UMKM. PTBA optimistis rencana ini bisa ringankan beban negara terkait subsidi LPG 3 kg.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Siap Ganti LPG 3 Kg! PTBA Reaktivasi Briket Batu Bara</p>
<p>Siap Ganti LPG 3 Kg! PTBA Reaktivasi Briket Batu Bara</p>
Bukit Asam perkuat hilirisasi batu bara melalui briket sebagai energi alternatif multiguna. Antara-HO PTBA

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk berencana menghidupkan kembali proyek hilirisasi batu bara menjadi briket sebagai alternatif energi untuk rumah tangga, UMKM, hingga sektor peternakan.

Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PT Bukit Asam Tbk Turino Yulianto menjelaskan, produk itu dahulunya dirancang untuk mensubstitusi minyak tanah. Tapi, briket batu bara kalah saing dengan Liquified Petroleum Gas (LPG).

"Kami mau angkat, reaktivasi lagi, adalah briket. Briket ini sudah pernah mau bergerak, tapi kalah sama LPG saat itu," terangnya dalam gelaran diskusi HIPMI-Danantara Indonesia Business Forum 2025, Jakarta, Senin (20/10).

Baca Juga: Indonesia Tawarkan Hilirisasi Batu Bara ke China

Emiten pertambangan pelat merah berkode saham PTBA itu pun berencana menjalankan lagi proyek briket batu bara mengingat makin bengkaknya anggaran untuk subsidi LPG 3 kg.

"LPG 3 kg ini kan subsidinya besar, jadi kita akan reaktivasi (briket). Briket hari ini sudah bagus, kompornya sudah cantik, tidak ada asapnya lagi, sulfurnya sudah bisa kita ya bahasanya agak teknis itu decarbonize, sehingga lebih bersih," imbuh Turino.

Bukan hanya untuk di dalam negeri, Turino meyakini, pasar briket masih cukup kuat di internasional, seperti di Jepang dan Korea Selatan yang masih gemar mengimpor briket.

Menurutnya, tidak ada alasan yang pas untuk menolak rencana reaktivasi proyek hilirisasi batu bara menjadi briket. Dia pun berharap ada sambutan hangat dari dunia usaha, terutama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), demi menyukseskan agenda tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Setujui Lima Proyek Hilirisasi Batu Bara PKP2B

Tanpa disubsidi, Turino menyebut harga briket masih lebih terjangkau daripada LPG 3 kg yang notabene mendapat subsidi dari pemerintah. Sehingga, hilirisasi batu bara menjadi briket jadi salah satu proyek strategis baru yang bakal kembali dihidupkan.

"Kira-kira dalam kalori yang sama dengan LPG 3 kg yang disubsidi, ini briketnya (batu bara) tanpa disubsidi. Jadi, nanti subsidi LPG-nya dicabut," katanya. Cocok Untuk Industri Masak
Briket dari batu bara, terangnya, cocok untuk dimanfaatkan industri yang membutuhkan waktu lama untuk memasak, misal usaha katering atau bahkan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

"Saya kira briket (batubara) bisa jadi alternatif untuk industri yang masaknya agak lama, katering, MBG itu sangat bisa, dia kan menyala dari jam 1 malam sampai pagi, itu bisa lebih murah," ungkap Turino.

Info saja, briket batu bara merupakan bahan bakar padat yang dihasilkan lewat serangkaian proses khusus di pabrik, termasuk di dalamnya karbonisasi untuk meningkatkan kualitas batu bara. Lewat karbonisasi, nilai kalor Briket Super milik PTBA berhasil dinaikkan dari kisaran 4.800-5.000 kcal/kg GAR menjadi 5.300-5.800 kcal/kg GAR.

Baca Juga: Kementerian ESDM Susun Skema Hilirasi Batu Bara

Saat ini, PT Bukit Asam Tbk sudah memiliki dua pabrik briket, yakni Pabrik Briket Tanjung Enim di Sumatra Selatan dan Pabrik Briket Natar di Lampung. Briket yang diproduksi di dua fasilitas itu digadang-gadang punya sifat yang lebih hemat dan irit dalam penggunaan energi.

Selain itu, Briket Super buatan PTBA juga menghasilkan panas bara yang tinggi, nyala yang bersih, serta bebas jelaga. Dengan sifat itu, kebersihan perabotan memasak dan dapur pun bisa terjaga. Keunggulan lainnya, pembakaran yang tanpa asap dan bau, serta tidak menghasilkan perubahan pada rasa atau aroma masakan.

Tak sampai situ, abu sisa pembakaran briket juga dapat dimanfaatkan sebagai abu gosok, penyulut briket, campuran pupuk, hingga bahan campuran dalam bangunan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar