c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Oktober 2025

11:55 WIB

Shutdown AS Berlanjut, Rupiah Diprediksi Melemah Ke Rp16.625

Analis memperkirakan rupiah bakal cenderung melemah terhadap dolar AS seiring rilis data ekonomi AS yang tertunda 'secara teknis' akibat kejadian shutdown pemerintahan AS.

Editor: Khairul Kahfi

<p><em id="isPasted">Shutdown</em> AS Berlanjut, Rupiah Diprediksi Melemah Ke Rp16.625</p>
<p><em id="isPasted">Shutdown</em> AS Berlanjut, Rupiah Diprediksi Melemah Ke Rp16.625</p>

Petugas menyusun uang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Antara Foto/ Fakhri Hermansyah

JAKARTA - Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah melemah terhadap dolar AS seiring rilis data ekonomi AS yang tertunda 'secara teknis'.

“Tertundanya rilis data ekonomi AS akibat (government) shutdown sehingga sangat sulit bagi The Fed untuk menentukan penurunan rate dan meningkatkan pelaku pasar untuk memegang dolar AS,” katanya melansir Antara, Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Pernyataan Hawkish The Fed Picu Pelemahan Rupiah Ke Rp16.650

Mengutip Sputnik,  jika terus berlanjut, shutdown pemerintahan AS berpotensi menyebabkan PHK besar-besaran dan kerugian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara sebesar US$15 miliar atau sekitar Rp248 triliun/pekan.

Penilaian Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett dalam wawancara kepada CNN, sebagaimana dilaporkan RIA Novosti, fenomena PHK tak akan terelakkan apabila presiden AS memutuskan bahwa negosiasi benar-benar menemui jalan buntu.

Namun, jika Partai Demokrat menggunakan pendekatan yang bijak dalam proses persetujuan anggaran di Senat, takkan ada alasan untuk melakukan PHK.

Ketidakpastian seputar shutdown, seiring proposal untuk membuka kembali Pemerintah AS gagal lolos untuk keempat kalinya. Kondisi ini membuat berbagai rilis data ekonomi AS menjadi tertunda.

Sebagai pengingat, tahun fiskal 2024 pemerintah AS berakhir pada 30 September, tetapi Kongres masih belum berhasil mencapai kesepakatan mengenai anggaran untuk tahun berikutnya.

Kebuntuan ini disebabkan oleh konflik sengit antara Partai Republik dan Partai Demokrat di Senat, di mana Partai Republik tidak memiliki mayoritas suara yang dibutuhkan.

“Sementara (sentimen) dari domestik masih, wait and see rilis data cadangan devisa (cadev) BI (Bank Indonesia),” ucap Rully.

Baca Juga: Rupiah Melemah Terpicu Profit Taking dan 'Penutupan' Pemerintah AS

Senada, Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memprediksi rupiah melemah pasca rilis data Cadangan Devisa (Cadev) Indonesia September 2025 yang dirilis hari ini. Cadev diperkirakan menurun akibat outflow pada September.

“Rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp16.525-16.625 per dolar AS,” ujar dia.

Berdasarkan pantauan, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Selasa (7/10) di Jakarta, bergerak mendatar dibanding sehari sebelumnya di kisaran Rp16.583 per dolar AS.

Sebaliknya, Bloomberg mencatat, dolar AS di pasar spot yang dipantau pada pukul 10.53 WIB (7/10) nampak bergerak melemah 0,21% atau sekitar 35 poin. Sementara ini, rupiah ditransaksikan sekitar Rp16.548 per dolar AS, dengan perkiraan pergerakan harian di kisaran Rp16.548-16.598 per dolar AS.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar