22 Oktober 2025
13:34 WIB
Setahun Pertanian Prabowo, Kementan: Tenaga Kerja Tembus 38,99 Juta
Kementan mengklaim tenaga kerja sektor pertanian naik selama setahun kepemimpinan Prabowo-Gibran mencapai 38,99 juta orang. Spesifik, modernisasi pertanian ikut menaikkan 27 ribu petani milenial.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
Mentan Amran Sulaiman dalam Konferensi Pers Satu Tahun Kinerja Kabinet Merah Putih Sektor Pertanian di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (22/10). ValidNewsID/Erlinda PW
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengklaim tenaga kerja di sektor pertanian naik di tahun pertama kepemimpinan pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, peningkatan ini bisa terjadi didukung transformasi pertanian tradisional ke modern.
"Tenaga kerja naik jumlahnya di sektor pertanian," ucap Amran dalam dalam Konferensi Pers Satu Tahun Kinerja Kabinet Merah Putih Sektor Pertanian di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (22/10).
Baca Juga: Petani Milenial Tak Ada Kabar, KRKP Evaluasi Dua Hal Ini
Datanya mencatat, tenaga kerja sektor pertanian saat mencapai 38,99 juta orang, atau naik 1,80% dibandingkan tahun 2024 yang sebesar 38,3 juta orang. Formasinya, sebanyak 19,54 juta orang bekerja di sektor tanaman pangan; 11,21 juta orang di perekebunan; 4,66 juta orang di peternakan; dan 3,57 juta orang di sektor hortikultura.
Dari jumlah total tersebut, sebanyak 27 ribu di antaranya merupakan generasi muda atau Amran sebut sebagai petani milenial.
Baca Juga: Penghasilan Petani Milenial Rp10 Juta Per Bulan, Begini Hitungan Kementan
Amran juga menekankan, upaya modernisasi pertanian via teknologi memosisikan pertanian Indonesia setara dengan AS hingga China. Modernisasi ini ditujukan untuk rencana pembangunan 3 juta hektare lahan pertanian berbentuk kluster.
"Kita buat cluster sehingga anak-anak muda turun (mau bertani). Sekarang sudah ada 27 ribu (anak muda) ikut," imbuh Amran.
Amran mengungkapkan sejumlah cara dalam menggaet anak muda untuk bekerja di sektor pertanian. Pertama, menerapkan teknologi tinggi. Kedua, memberikan garansi pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan jadi pegawai atau pekerjaan lainnya.
Baca Juga: Kementan Dorong Petani Milenial Ikut Capai Target Impor Pangan
Dia menyebut, pendapatan petani milenial tersebut berdasarkan hasil testimoni perwakilan petani milenial dari Aceh, Kalimantan, hingga Merauke rata-rata di kisaran Rp15 juta hingga Rp20 juta.
"Kita berikan fasilitas, kita berikan alat pertanian hibah untuk mereka. Dan nanti ini Insyaallah berkelanjutan," terang Amran.