c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

02 Februari 2024

18:36 WIB

Sepanjang 2023, Ancol Raup Laba Bersih Rp235,17 Miliar 

Segmen pariwisata merupakan penyumbang terbesar dan signifikan pada pendapatan usaha Ancol. Hal ini tidak lepas dari fenomena revenge tourism pasca-pandemi covid-19

Sepanjang 2023, Ancol Raup Laba Bersih Rp235,17 Miliar 
Sepanjang 2023, Ancol Raup Laba Bersih Rp235,17 Miliar 
Wisatawan memadati Ancol jelang pergantian tahun. Sejumlah warga bermain saat menunggu malam pergantian tahun di Pantai Lagoon, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Minggu (31/12/2023). Antara/M Adimaja

JAKARTA - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) meraih laba bersih sebesar Rp235,17 miliar pada 2023. Capaian ini tumbuh 52,48% dibanding periode yang sama tahun 2022. 

Laba bersih PT Pembangunan Jaya Ancol dimuat pada Laporan Tahunan dan Kinerja Keuangan Tahun 2023 yang telah dipublikasikan melalui laman Bursa Efek Indonesia pada Kamis (1/2). Raihan laba sendiri di dapat dari pendapatan usaha yang tercatat sebesar Rp1,27 triliun atau naik 32,98% dibandingkan periode sama tahun 2022, year on year (YoY).

Direktur Utama PJAA, Winarto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/2) mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengunjung dan pemangku kebijakan atas dukungan yang diberikan kepada pihaknya selama 2023. PT Pembangunan Jaya Ancol sendiri, rencananya akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 23 Februari 2024.

Lebih jauh, dia merinci, PJAA juga mencatatkan laba per saham dasar Rp147 naik 52,48% dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp96. Segmen pariwisata merupakan penyumbang kontribusi terbesar dan signifikan pada pendapatan usaha 2023.

"Segmen ini menyokong hingga 79,29%, meningkat dibandingkan di 2022, yakni 79,21%," serunya. 

Peningkatan sumbangan segmen pariwisata terhadap pendapatan PJAA tidak lepas dari fenomena revenge tourism pasca-pandemi covid-19. 

Istilah revenge tourism, yang secara harfiah artinya perjalanan wisata balas dendam, digunakan untuk menyebut peningkatan kegiatan wisata setelah penghentian pembatasan yang diterapkan selama pandemi covid-19.

PJAA merespons fenomena tersebut dengan meningkatkan daya tarik kawasan wisatanya. Antara lain dengan menyajikan berbagai acara hiburan dan meningkatkan pelayanan bagi pengunjung.

Intensifikasi dan Revitalisasi
Tahun 2023, PJAA meresmikan Sun Bear Exhibit di Samudra Ancol serta melakukan intensifikasi dan revitalisasi Cottage Paus dan sarana prasarana operasional lainnya. Berkat upaya peningkatan yang dilakukan perusahaan, kawasan wisata Ancol Taman Impian selama 2023 dikunjungi oleh 11,14 juta orang, bertambah 42,78%dibandingkan pada 2022.

Menurut dia, pertumbuhan tersebut, secara cepat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan menuju pencapaian yang pernah diraih sebelum pandemi covid-19. 

"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang memilih Kawasan Wisata Ancol Taman Impian sebagai tempat wisata utamanya," imbuhnya. 

Winarto mengatakan, kunjungan wisatawan masih sebagian besar menyasar kawasan pantai, disusul unit rekreasi yang ada di Taman Impian Jaya Ancol. Misalnya, Ocean Dream Samudra, sepanjang 2023 telah dikunjungi 1,2 juta pengunjung dan Sea World dikunjungi 1,1 juta pengunjung.

Unit rekreasi lainnya, seperti Dunia Fantasi, Atlantis Water Adventure, dan Jakarta Bird Land juga menarik ratusan ribu wisatawan dari Januari hingga November 2023.

Dia memastikan, pihaknya terus berkomitmen untuk selalu menghadirkan sajian hiburan berkualitas yang didukung dengan pelayanan prima, agar bisa memberikan pengalaman rekreasi paling berkesan untuk seluruh pengunjung. 

Selain itu, lanjutnya, PJAA meresmikan Sun Bear Exhibit di Samudra Ancol dan melakukan beragam program intensifikasi serta revitalisasi produk, seperti Cottage Paus dan beberapa sarana prasarana operasional lainnya pada 2023.

"PJAA juga berhasil meningkatkan corporate credit rating atau peringkat kredit korporasi yang diperoleh dari semakin baiknya kinerja operasional dan keuangan dengan seluruh rangkaian strategi yang ditempuh," tuturnya. 

Pembenahan Putri Duyung
Pertengahan tahun lalu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli meminta manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk lebih serius membenahi Hotel Putri Duyung yang terbengkalai. 

"Hotel Putri Duyung dari dulu sampai sekarang gitu-gitu saja," kata Taufik.

Dia mengatakan, apabila ditangani dengan baik Hotel Putri Duyung memiliki potensi besar dalam menyumbang pendapatan bagi PT Pembangunan Jaya Ancol. Taufik menilai Hotel Putri Duyung memiliki lokasi yang strategis sehingga memiliki potensi menjadi hotel mewah bagi pengunjung Ancol.

Dia justru mempertanyakan PT Pembangunan Jaya Ancol yang malah fokus bekerja sama dengan pihak Marriott dalam membangun hotel yang belakangan dinyatakan mangkrak. Pada saat yang sama, Sekretaris Komisi B DPRD DKI, Wa Ode Herlina juga menyayangkan terbengkalainya Hotel Putri Duyung, terlebih setelah terbakar pada 2022.

Dia berharap Hotel Putri Duyung bisa kembali dibangun dan menjadi salah satu ikon unggulan Ancol. "Kalau bisa direnovasi atau dibuat lagi untuk mengingatkan lagi kepada warga Jakarta bahwa kita punya Hotel Putri Duyung yang jadi ikon Ancol," jelas dia.

Sebelumnya, ramai dibicarakan beberapa proyek yang ada di dalam Ancol mangkrak. Beberapa proyek yang mangkrak di antaranya pembangunan apartemen, hotel hingga mal ABC. Proyek tersebut tidak berjalan dan berujung menimbulkan kerugian bagi Ancol. Masalah bertambah dengan adanya isu dualisme antara pihak perusahaan yang bekerja sama dan pihak PT Pembangunan Jaya Ancol. Karena permasalahan tersebut Komisi B DPRD DKI memanggil jajaran PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar