25 Maret 2025
15:41 WIB
Sentra IKM Batik Mojokerto Mampu Genjot Produksi Hingga 5.477 Batik Per Tahun
IKM Batik Maja Bharama Wastra berperan meningkatkan daya saing pelaku usaha dan perajin batik di wilayah Mojokerto, Jawa Timur.
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Khairul Kahfi
Kegiatan mencanting dalam pembuatan batik di Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra, Mojokerto, Jawa Timur. Dok Kemenperin
JAKARTA - Setelah satu tahun resmi berdiri, sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra di Mojokerto, Jawa Timur mampu meningkatkan inovasi, daya saing produk batik, serta penyerapan tenaga kerja, termasuk perajin batik.
Kemenperin mencatat, ada peningkatan jumlah tenaga kerja di sentra batik menjadi 125 orang. Kemudian, produksi batik juga naik signifikan, dari 786 potong menjadi 5.477 potong per tahun.
Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengatakan, sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra merupakan bukti sinergi pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan ekosistem industri kreatif berdaya saing tinggi, sekaligus mempertahankan warisan budaya lokal.
"Berdasarkan data Pemerintah Kota Mojokerto, terdapat 30 perajin di Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra telah memiliki legalitas usaha, 14 perajin telah mendapatkan sertifikasi Batikmark, dan 1 perajin sudah bersertifikasi SNI, dan diharapkan capaian ini akan terus meningkat di masa mendatang," ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (25/3).
Baca Juga: Menperin Akui Industri Batik Lesu Karena Serbuan Produk Impor
Selain meningkatkan kapasitas produksi para perajin, Reni menilai, keberadaan Sentra Batik Mojokerto mampu memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi perajin batik di Mojokerto.
Dia menuturkan, Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra juga berperan sebagai tempat pelestarian bagi para perajin batik, karena ikut membina generasi baru perajin batik.
Reni menilai, hal tersebut penting untuk menarik minat generasi muda agar keterampilan membatik tetap lestari. Untuk mendukung itu, terdapat beberapa program edukasi dan pelatihan membatik bagi siswa sekolah dasar hingga mahasiswa, selain itu diadakan kegiatan ekstrakurikuler membatik di sekolah.
"Dengan dukungan fasilitas yang lebih baik, kami berharap para perajin dapat terus berkembang dan bersaing di pasar nasional maupun internasional," katanya.
Reni juga menyampaikan, Sentra Batik Maja Bharama Wastra memiliki sejumlah fasilitas. Meliputi gedung utama yang terdiri dari tujuh ruang produksi di antaranya untuk proses mencanting, proses cap batik, ruang desain, proses colet, dan ruang jahit.
Kemudian, sentra telah dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memungkinkan perajin untuk menggunakan teknik pewarnaan yang lebih bervariasi tanpa mencemari lingkungan.
Fasilitas lainnya, yakni galeri pemasaran untuk mempromosikan berbagai hasil produksi batik. Tidak hanya memamerkan kain, tapi juga mencakup produk turunan seperti tas, sepatu, dan aksesoris fesyen lainnya.
Baca Juga: Kemenperin Dorong Perajin Batik Terapkan Industri Hijau
Reni menambahkan, sentra ini juga dilengkapi dengan ruang pertemuan dan pelatihan yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan workshop, kunjungan edukasi, serta berbagai kegiatan kesenian dan pengembangan keterampilan bagi pelaku IKM batik.
"Dengan memiliki fasilitas yang lengkap, diharapkan Sentra Batik Maja Bharama Wastra dapat menjadi percontohan bagi sentra batik lainnya," kata Dirjen IKMA.
Adapun pembangunan sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra menggunakan skema Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang IKM tahun 2023. Sentra batik di Mojokerto ini memiliki lahan seluas 5.363 meter persegi dan diresmikan pada 7 Februari 2024.