c

Selamat

Kamis, 28 Maret 2024

EKONOMI

07 Agustus 2021

16:20 WIB

Sektor Perikanan Tumbuh 9,69%, KKP Optimalkan Pelayanan Pelabuhan

KKP mengklaim, program perizinan online 1 jam melalui Sistem Informasi Izin Layanan Cepat telah membantu peningkatan produksi perikanan tangkap.

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Sektor Perikanan Tumbuh 9,69%, KKP Optimalkan Pelayanan Pelabuhan
Sektor Perikanan Tumbuh 9,69%, KKP Optimalkan Pelayanan Pelabuhan
Nelayan membongkar muat dan menimbang ikan saat tiba di Dermaga Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. ANTARAFOTO/M Risyal Hidayat.

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen terus menggenjot pelayanan usaha perikanan tangkap untuk meningkatkan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi covid-19.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kontribusi PDB bidang perikanan Kuartal II 2021 naik tipis menjadi Rp188 triliun atau 2,83% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara, PDB kuartal sebelumnya mencatatkan angka Rp109,9 triliun atau 2,77% pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini pun menekankan agar capaian tersebut harus dapat ditingkatkan. Salah satu upaya yang dilakukan KKP dengan memberikan berbagai kemudahan pelayanan publik di pelabuhan perikanan untuk nelayan dan pelaku usaha di masa pandemi meskipun tanpa layanan tatap muka.

“Awal pandemi, produksi perikanan tangkap memang terjadi penurunan. Namun setelah itu secara bertahap naik hingga akhir 2020. Begitu pula pada tahun ini. Aktivitas perikanan tangkap semakin bergeliat meskipun masih dilanda pandemi,” aku Zaini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (7/8).

Ia menyebut, optimalisasi pelayanan di pelabuhan perikanan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat juga diterapkan untuk mencegah penularan covid-19. Hal ini dilakukan sebelum kapal perikanan berangkat hingga pendaratan ikan di pelabuhan perikanan.

Untuk mendukung ekonomi nasional, ke depannya pelabuhan perikanan akan dikembangkan sebagai pusat bisnis perikanan tangkap yang terintegrasi dengan jaminan mutu ikan dan standardisasi ramah lingkungan.

“Optimalisasi pelayanan di pelabuhan perikanan ini kita tingkatkan seiring dengan rencana pembangunan infrastruktur serta peningkatan kapasitas petugas di pelabuhan perikanan,” jelas Zaini.

Dalam meningkatkan pelayanan pelabuhan, ia mengaku, program perizinan online 1 jam melalui Sistem Informasi Izin Layanan Cepat (SILAT) yang diinisiasi KPP telah berkontribusi terhadap peningkatan produksi perikanan tangkap.

Sebelum adanya layanan ini, pelaku usaha diharuskan datang langsung ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) KKP untuk mengurus perizinan.

“Hadirnya SILAT membuat pelaku usaha dapat memproses izin perikanan tangkap dimanapun dan kapanpun 24 jam pada hari kerja. Pembayaran pungutan perikanan dan pencetakan dokumen juga dapat dilakukan secara mandiri, begitu pula layanan konsultasi maupun pelacakan dokumen perizinan dapat dilakukan online,” jelas Zaini.

Tak terbatas pada peningkatan PDB terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, ia menyebut bahwa KKP juga menargetkan peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui mekanisme pasca produksi.

Seperti diketahui, untuk menggenjot produktivitas sektor kelautan dan perikanan hingga 2024 Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menargetkan peningkatan PNBP demi kesejahteraan masyarakat nelayan.

Dalam mengelola subsektor perikanan tangkap, KKP mengusung konsep penangkapan ikan secara terukur sehingga tidak ekonomi saja yang tumbuh tapi ekosistem juga terjaga.

Sementara sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat nelayan agar tetap sehat dan produktif selama masa pandemi, KKP menggelontorkan beragam program. Mulai dari program pemberian sembako dan vaksinasi, percepatan layanan berbasis online, hingga kemudahan akses pinjaman permodalan.

Dalam laporan BPS beberapa waktu lalu, pertumbuhan lapangan usaha di bidang perikanan Kuartal II 2021 juga tercatat meningkat yakni 9,69%. KKP menyatakan, peningkatan ini dipicu dari naiknya produksi perikanan tangkap dan budidaya karena cuaca yang mendukung.

Trenggono optimistis trend positif sektor kelautan dan perikanan akan berlanjut, dilihat dari capaian tahun lalu. Mantan Wakil Menteri Pertahanan ini menyebutkan, Indonesia naik 2 peringkat menjadi peringkat 8 sebagai eksportir utama produk perikanan dunia tahun 2020.

Berdasarkan data yang dirilis oleh ITC Trade Map, nilai ekspor produk perikanan Indonesia tahun lalu juga menunjukkan pertumbuhan positif 5,7% dibandingkan 2019 yakni menjadi US$5,2 miliar.

Sementara secara kumulatif nilai ekspor produk perikanan periode Januari-Juni 2021 tercatat mencapai US$2,6 miliar atau naik 7,3% dibanding periode sama tahun 2020.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER