13 Agustus 2024
18:11 WIB
Sejumlah Hotel Di Kepri Alami Peretasan
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani menyatakan bahwa peretasan ini selain di Kepri, juga terjadi di Sumatra Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, dan lainnya.
Editor: Rikando Somba
Ilustrasi peretasan data pribadi. Shutterstock/Gorodenkoff |
BATAM- Sejumlah hotel di Kepulauan Riau (Kepri) menjadi korban peretasan pada layanan Google Business dalam beberapa hari terakhir. Modus yang dilakukan dengan cara mengganti nomor kontak resmi hotel dengan nomor yang mereka kendalikan untuk menipu calon pelanggan.
Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepri Jimmy Ho, Selasa (13/8) mengungkapkan hingga saat ini, tidak ada laporan pelanggan yang tertipu akibat insiden ini. Dia sengaja tidak menyebutkan detail hotel-hotel yang diretas ini.
“Beberapa dari hotel di Kepri diretas. Modus yang dilakukan dengan cara mengganti nomor kontak resmi hotel dengan nomor yang mereka kendalikan untuk menipu calon pelanggan,” kata Jimmy di Batam, Selasa.
Dikatakannya, modus peretasan tersebut sudah ditemukan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, Denpasar, dan Sabang.
“Dari pusat kami langsung rilis pengumuman untuk semua hotel, agar waspada dan supaya masing-masing hotel membuat klarifikasi mengenai informasi kontak yang benar untuk para konsumen,” ujarnya.
Hampir Seratus Hotel
Jimmy berharap para konsumen dan hotel untuk lebih waspada terhadap modus dan penipuan daring yang semakin canggih. PHRI mengimbau, pelanggan untuk memeriksa informasi di website resmi hotel, serta memastikan informasi kontak yang mereka berikan kepada publik adalah benar.
Terhadap hal ini, perusahaan teknologi, Google, menanggapi temuan pemalsuan data Google Bisnis dari hotel-hotel di Indonesia yang terjadi sejak Minggu (11/8).
Dalam pernyataan Google di platform media sosial X dengan akunnya @googleindonesia, Selasa, mereka menyatakan temuan tersebut benar adanya dan tim Google sedang bekerja untuk menangani masalah tersebut.
"Kebijakan kami dengan jelas menyatakan bahwa usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan informasi yang sebenarnya dan tim kami bekerja sepanjang waktu untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan," demikian bunyi pernyataan Google di X, Selasa.
Google menyebutkan memang ada masalah teknis yang terjadi sehingga berdampak pada perubahan informasi di sejumlah profil Google bisnis.
Saat ini perusahaan teknologi ini tengah mencoba menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya kejadian yang serupa. Google juga berkomitmen memulihkan informasi akurat dari profil-profil bisnis yang terdampak.
Sebelumnya, pada Senin (12/8), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan adanya pemalsuan data pada akun Google Bisnis yang menimpa sejumlah hotel di berbagai wilayah Indonesia pada Minggu (11/8).
Dikutip dari Antara, Ketua Umum PHRI Hariyadi BS Sukamdani menyatakan bahwa peretasan ini terjadi di sejumlah daerah, termasuk Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan wilayah lainnya.
"Terjadi di sejumlah wilayah, tadi dilaporkan di Jawa Timur itu 92 hotel terdampak, Jawa Tengah 156 hotel, di Lampung delapan hotel, dan masih kita kumpulkan terus data-data di wilayah lainnya," kata Hariyadi dalam jumpa pers yang diikuti secara daring, Senin.