21 Desember 2022
13:57 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Pesero) Tbk atau BRI telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp25 triliun dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023.
Rencananya, dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan kas selama periode 24 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023.
Jumlah uang tunai yang disiapkan tahun ini terpantau lebih rendah dibandingkan jumlah yang disiapkan pada tahun sebelumnya, yaitu Rp30,4 triliun. Manajemen BRI menuturkan hal ini disesuaikan dengan tren cashless yang berkembang saat ini.
"Transaksi dalam periode Nataru kali ini, diprediksi akan mengalami peningkatan seiring mobilitas masyarakat yang kian membaik serta efek pandemi yang mulai mereda," ujar Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Andrijanto dalam keterangan resmi, Rabu (21/12).
Baca Juga: Global Finance Nobatkan BRI sebagai World's Best Banks 2022
Antisipasi lonjakan transaksi juga dilakukan pada layanan e-channel seperti EDC, ATM, dan CRM BRI. Hingga kini, BRI tercatat telah memiliki lebih dari 21 ribu ATM dan CRM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nasabah pun dapat menikmati layanan keuangan digital Agen BRILink. Tercatat hingga November 2022, jumlahnya telah mencapai lebih dari 613 ribu agen yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, perseroan telah mengantisipasi berbagai kebutuhan transaksi nasabah dengan menyiapkan layanan e-channel dan Digital Channel BRI dengan BRImo sebagai aplikasi unggulan BRI.
"Saat ini, BRImo merupakan salah satu layanan digital banking andalan BRI dengan fitur yang sangat user friendly, aman, serta menyediakan banyak fitur transaksi keuangan lainnya yang memudahkan nasabah dalam menjawab berbagai kebutuhan perbankan," jelas Andrijanto
Untuk nasabah yang masih membutuhkan layanan di Banking Hall pada periode Nataru, bank pelat merah ini tetap membuka layanan weekend banking pada tanggal 24 dan 31 Desember 2022 di berbagai wilayah. Daftarnya dapat diakses pada website www.bri.co.id.
Baca Juga: Bos BRI: Ada 4 Syarat Bisa Tumbuh Berkelanjutan
Andrijanto menambahkan, BRI terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas jaringan teknologi informasi (information technology/IT) dan memastikan tidak ada gangguan saat terjadi lonjakan transaksi.
"Jaringan IT BRI telah disiapkan semaksimal mungkin guna meminimalisir gangguan yang ada. Seluruh layanan electronic banking dapat diakses secara normal oleh nasabah di momen Nataru ini," ungkapnya.
Bank dengan kode saham BBRI ini juga mengimbau nasabah agar dapat bertransaksi secara cashless dan memaksimalkan transaksi perbankan secara digital.
BRImo Tembus Rp2.000 Triliun
BRImo membukukan pertumbuhan volume transaksi Rp2.084 triliun sampai dengan Oktober 2022, atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRI terus berupaya melakukan digitalisasi melalui mobile banking BRImo. Financial Super Apps milik BRI ini menjadi andalan masyarakat untuk mengakses lebih dari 100 transaksi finansial hanya dalam satu aplikasi saja.
Ia menjelaskan BRI aktif melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan literasi keuangan. Kerap disebut Penyuluh Digital, InsanBRILian (Pekerja BRI) aktif mengedukasi masyarakat agar masyarakat lebih ‘melek’ perbankan digital.
“BRI terus melakukan inovasi untuk membuat produk layanan yang dapat menjawab kebutuhan pasar dan perkembangan di era digital. BRI mengambil sikap beradaptasi dengan rencana kerja 2020-2025 yang kami sebut BRIvolution 2.0. Melalui transformasi ini, BRI telah mendigitalisasi proses bisnis eksisting serta mampu menciptakan value baru melalui new business model,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Jumat (9/12).
Untuk diketahui BRImo telah digunakan oleh lebih dari 22,37 juta users atau tumbuh 73,55% (year on year/yoy) per akhir Oktober 2022. Transaksi BRImo meningkat dari 649 juta pada Oktober 2021 menjadi 1.417 juta transaksi pada Oktober 2022.