c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

EKONOMI

05 Oktober 2022

20:20 WIB

Sambut G20, Proyek Revitalisasi Bandara Halim Rampung  

Lanud dan Bandara Halim Perdanakusuma termasuk objek vital namun sebelumnya kurang terawat dengan baik

Editor: Faisal Rachman

Sambut G20, Proyek Revitalisasi Bandara Halim Rampung   
Sambut G20, Proyek Revitalisasi Bandara Halim Rampung   
Presiden Joko Widodo meresmikan revitalisasi fasilitas Pangkalan TNI AU Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (5/10/2022). BPMI Setpres/Rusman

JAKARTA -  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA sebagai BUMN sektor konstruksi, berhasil menyelesaikan proyek Revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma sesuai dengan target. Baik dari sisi waktu dan kualitas dalam rangka perhelatan KTT G20

“Proyek Revitalisasi Bandara Halim mencerminkan kapasitas WIKA Group, dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan target waktu dan kualitas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan," ujar Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/10).

Sebagai kontraktor pelaksana, WIKA KSO bertanggung jawab pada penyehatan landas pacu (runway) dan penyehatan landas hubung (taxiway). Termasuk perbaikan sistem drainase, penataan fasilitas lain, peningkatan kapasitas parkir pesawat (apron), dan renovasi gedung Naratetama dan Naratama.

Khusus pada Renovasi Gedung Naratetama dan Naratama, WIKA Gedung sebagai bagian dari WIKA Group, turut ambil peran dengan lingkup pengerjaan arsitektur, struktur, mekanikal elektrikal, dan landscape.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sendiri sudah meresmikan Proyek Revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma yang pembangunannya dilakukan oleh WIKA KSO di Jakarta pada Rabu (5/10).

Peresmian tersebut turut disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito, Direktur Operasi I WIKA Hananto Aji, dan Direktur Utama PT PP Novel Arsyad.

Kearifan Lokal
Budi Karya Sumadi mengatakan, desain terminal baru VVIP mengusung kearifan lokal dengan sentuhan modern. Terminal baru VVIP ini akan menambah kepercayaan diri Indonesia sebagai tuan rumah ketika menyambut tamu-tamu penting negara dalam Presidensi Indonesia pada KTT G-20.

Menurutnya, Lanud dan Bandara Halim Perdanakusuma termasuk objek vital namun sebelumnya kurang terawat dengan baik. "Dari pemetaan kami, setidaknya ada tiga hal pokok yang terjadi di sini. Pertama 'runway'-nya (landas pacu) fragile (rentan) sekali karena mudah terkelupas karena umur. Kedua ternyata tata air dari bandara ini tidak baik," kata Budi

Masalah ketiga adalah ruang tunggu untuk presiden, wakil presiden maupun tamu negara yang kurang layak. "Tempat di mana presiden dan VVIP yang mestinya premium, kurang dapat bisa merepresentasikan Indonesia sebagai negara yang besar. Karenanya Presiden memerintahkan saya , pada saat itu bulan Desember, enam bulan harus selesai sehingga kita mesti desain, cari operator, dan lainnya dengan diberi alokasi Rp600 miliar," ungkapnya..

Budi pun menyebut, Presiden Jokowi secara khusus meminta bangunan terminal atau ruang tunggu untuk tamu negara, dibangun menjadi suatu bangunan yang tidak besar tapi cantik. Presiden menurutnya juga meminta agar bangunan ruang tunggu harus punya kearifan lokal tapi modern.

“Satu kontradiksi. Tapi saya dibantu dengan teman-teman arsitek dan terbangun bangunan tradisional Jawa. Ini ada ruang utama dinamakan Yudhistira, ada Bima, Nakula, Sadewa, Arjuna menunjukan Pandawa, satu representasi budaya Indonesia," ungkap Budi Karya

ia melanjutkan, revitalisasi landas pacu dan pekerjaan tata air dapat diselesaikan dalam waktu 4 bulan. "Hal yang tidak mudah tapi bisa kita lakukan sehingga semua tata air yang di sini dikoordinasikan dengan baik, bahkan kita membuat catchment area yang bisa menahan jika ada air dari luar. Ini penting karena bandara ini tidak boleh tergenang, bahkan setengah jam pun karena (faktor) keselamatan, daya tahan landasan sangat rentan," tuturnya.

Agung menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek penunjang Presidensi G20. Di antaranya Revitalisasi Terminal VVIP Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, preservasi Jalan dan Jembatan Bali, dan Jalan dan Jembatan Labuan Bajo.

 

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER