20 November 2024
18:14 WIB
Sambangi Markas Danantara, Bos PLN: Kami Siap Jalankan Arahan
Setelah Dirut BRI dan Dirut Telkom Indonesia, hari ini Bos PT PLN penuhi panggilan Kepala BPI Danantara.
Penulis: Yoseph Krishna
Ilustrasi. Sambangi Markas Danantara, Bos PLN: Kami Siap Jalankan Arahan. Dok. PLN
JAKARTA - Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo telah memenuhi panggilan dari Kepala Badan Pengelola Investasi Dana Anagata Nusantara (BPI Danantara) Muliaman Hadad.
Pada kesempatan itu, Darmawan menyatakan PLN siap untuk bergabung dengan BPI Danantara sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang ingin membentuk super holding BUMN.
"Kami merasa bahagia sekali dengan sambung rasa ini, kami siap menjalani arahan sehingga terjadi suatu alignment menyelaraskan derap langkah Danantara dengan PT PLN," ucap Darmawan di Kantor BPI Danantara, Rabu (20/11).
Secara garis besar, kunjungan Dirut PLN ke BPI Danantara itu bertujuan untuk mendiskusikan rencana pembentukan super holding perusahaan-perusahaan pelat merah.
Kepada Muliaman, Darmawan menjelaskan PLN punya tugas penyediaan energi bersih yang affordable dalam rangka mendukung ambisi pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, sekaligus menyeimbangkannya dengan keberlanjutan lingkungan.
"Di saat yang sama, adalah balancing antara growth dan environmental sustainability. Tadi, kami saling berbagi, saling mengenal lebih dalam lagi, dan saling memahami seperti apa visi besar dari Pak Presiden Prabowo Subianto," kata dia.
Sementara, Kepala BPI Danantara Muliaman Hadad mengungkapkan pertemuan dengan Direktur Utama PT PLN bertujuan untuk memperkenalkan skema super holding BUMN yang bakal diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, BPI Danantara juga telah memanggil bos perusahaan pelat merah lainnya, yakni Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Telkom Indonesia Tbk.
"Kita perkenalan sekaligus memahami apa yang sedang menjadi pikiran teman-teman di PLN, dengan demikian Danantara bisa proaktif ya dan mudah-mudahan nanti ini jadi langkah awal kerja sama Danantara dengan PLN lebih lanjut," tutur Muliaman.
Diskusi yang digelar antara BPI Danantara dengan PT PLN sendiri berlangsung lebih dari dua jam sebelum akhirnya kedua pihak menjumpai awak media.
Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod menyebut pertemuan dengan PT PLN menjadi kunci dalam pembentukan super holding BUMN.
"PLN ini ada satu kunci keyword Danantara dapatkan bagaimana sinergi BUMN akan bisa sangat optimal bagi Danantara untuk konsolidasi PLN dengan BUMN-BUMN lain. Insyaallah ini suatu yang luar biasa ke depannya," jelas dia.
Sekadar informasi, BPI Danantara mulai memanggil bos-bos BUMN raksasa. Sebelum PLN, Dirut BRI dan Dirut Telkom pun telah menyambangi Kantor BPI Danantara di Sentra Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat.
Selain BRI, Telkom, dan PLN, BPI Danantara juga akan memanggil jajaran direksi PT Pertamina, PT Bank Mandiri, hingga PT Mineral Industri Indonesia atau Holding BUMN Pertambangan MIND ID.
Bahkan, Anggota Holding MIND ID pun juga bakal dipanggil oleh BPI Danantara, seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Timah Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam).