c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

11 Desember 2023

20:01 WIB

Saham MAPI Ambles, Gara-gara Blunder Zara?

Berdasarkan pantauan Validnews, saham MAPI kini mendekati harga penutupan terendah dalam enam bulan terakhir, yakni Rp1.595 per saham.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Saham MAPI Ambles, Gara-gara Blunder Zara?
Saham MAPI Ambles, Gara-gara Blunder Zara?
Karyawan memotret layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (2 4/11/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) tercatat ambles 1,81% atau 30 poin ke level Rp1.630 per saham pada perdagangan Senin (11/12). Amblesnya saham MAPI di tengah seruan boikot atas produk Zara.

Berdasarkan pantauan Validnews, saham MAPI kini mendekati harga penutupan terendah dalam enam bulan terakhir, yakni Rp1.595 per saham. Saham MAPI terus anjlok sejak 10 Oktober 2023 atau beberapa hari sejak konflik di Timur Tengah pecah.

Asal tahu saja, Grup MAP merupakan pemegang hak merek dan penjualan Zara di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lain.

Sebelumnya, kampanye iklan baru Zara menuai kontroversi. Dalam iklan itu menampilkan seorang model, Kristen McMenamy dalam Zara Atelier Collection 04_The Jacket yang berpose menggotong manekin dilapisi kain putih seperti mayat di pundaknya.

Hal tersebut lantas membuat netizen geram. Pasalnya, dinilai menampilkan kampanye soal Palestina, namun dengan konotasi negatif.

Meski unggahan kontroversial itu sudah dihapus oleh pihak Zara dari Instagram resmi @zara, tapi banyak pihak yang sudah menangkap layar (screenshoot) dan membagikannya secara luas.

Baca Juga: Dinilai Tampilkan Penderitaan Palestina, Zara Diancam Diboikot

Capital Market Analyst salah satu Bank terkemuka di Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan, sebelum adanya seruan boikot atas produk Zara, produk-produk dari MAP juga sebelumnya memang telah banyak di boikot oleh masyarakat.

"Keluarnya foto yang diperankan model dalam mempromosikan jaket memang kontroversial dan enggak heran kembali menjadikan alasan masyarakat untuk melakukan boikot merek tersebut," kata Lanjar Nafi kepada Validnews, Senin (11/12).

Oleh karena itu, menurutnya, hal ini secara psikologis pasar tentu menjadi katalis yang memberatkan.

Lebih lanjut, Lanjar Nafi menjelaskan, Zara yang dipimpin entitas anak PT Sarimode Fashindo Adiperkasa (SFA) memiliki total aset senilai Rp1,34 triliun per kuartal III/2023, tentu memberatkan apabila bisnis anak usaha tersebut alami kendala.

Baca Juga: Ramai Boikot Merek Pendukung Israel, Begini Dampak ke Perusahaan

Kendati demikian, dia optimistis masih banyak institusi yang memberikan rating positif. Dia mematok rata-rata target harga saham MAPI di sekitar level Rp2.290 per saham.

"Proyeksi ke depan kalau saya lihat masih banyak institusi yang memberikan rating positif dengan rata-rata target harga di 2.290-an," ungkapnya.

Meski begitu, Lanjar Nafi kembali mengingatkan jika salah satu entitas anak dengan total aset besar alami kendala dalam bisnis, tentu akan memberatkan kinerja dan prospek MAPI ke depan.

Sebelum Zara, sejumlah aktivis telah terlebih dahulu menyerukan boikot kepada Starbucks. Adapun, merek dagang Starbucks di Indonesia juga dipegang oleh Grup MAP. 

Sekadar informasi, MAP berdiri pada tahun 1995. MAP mengalami pertumbuhan pesat selama bertahun-tahun ditandai dengan peluncuran saham perdana perusahaan pada bulan November 2004. 

Kini, MAP adalah peritel gaya hidup terkemuka di Indonesia dengan lebih dari 3.200 gerai ritel dan beragam portofolio yang mencakup sports, fashion, department stores, kids, food & beverage serta produk-produk lifestyle

Beberapa merek terkemuka yang dikelola oleh MAP termasuk Starbucks, Zara, Marks & Spencer, SOGO, SEIBU, Oshkosh B’Gosh, Converse, dan lainnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar