c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

11 Desember 2023

14:39 WIB

Saham GOTO Memerah di Tengah Aksi Korporasi Besar

GOTO dan TikTok secara resmi melakukan kemitraan strategis. Melalui kemitraan ini, TikTok melakukan investasi sebesar US$1,5 miliar atau Rp23,42 triliun

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Saham GOTO Memerah di Tengah Aksi Korporasi Besar
Saham GOTO Memerah di Tengah Aksi Korporasi Besar
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk adalah perusahaan ekosistem digital berbasis teknologi Indonesia, yang d ibentuk sebagai penggabungan antara Gojek dan Tokopedia. Shutterstock/Dok

JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo (GOTO) dan TikTok secara resmi melakukan kemitraan strategis. Melalui kemitraan ini, TikTok melakukan investasi sebesar US$1,5 miliar atau setara dengan Rp23,42 triliun (asumsi kurs Rp15.615,80 per dolar AS).

Dengan kemitraan strategis tersebut, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia, di mana TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia.

Jadi, fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia.

Kendati demikian, di tengah aksi korporasi yang besar ini, saham GOTO justru terpantau berada di zona merah. Kira-kira kenapa alasannya?

Mengutip RTI, saham GOTO pada perdagangan hari ini, awalnya dibuka di level Rp109 per saham. Pada penutupan perdagangan sesi I, saham GOTO melemah 12,96% atau 14 poin ke level Rp94 per saham.

Sepanjang perdagangan hari ini, saham GOTO sempat menembus level harga Rp110 per saham. Tapi di sisi lain, saham GOTO juga sempat anjlok hingga Rp92 per saham.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), total frekuensi perdagangan saham GOTO hingga pukul 11.11 WIB, mencapai sebanyak 99.234 kali dengan volume perdagangan 17,12 miliar saham, dan nilai transaksi harian Rp1,72 triliun.

Baca Juga: Tiktok Resmi Gandeng Tokopedia, Investasi Capai US$1,5 Miliar

Capital Market Analyst salah satu Bank terkemuka di Indonesia, Lanjar Nafi turut menyoroti hal ini. Ia mengatakan, dengan 125 juta pengguna aktif TikTok, dapat menjadi peluang bagi Tokopedia untuk bersaing di pasar domestik, terutama melawan Shopee dan Lazada.

Akan tetapi, menurutnya, memang potensi kenaikan beban biaya akan menjadi fokus karena e-commerce yang didukung media sosial dapat meningkatkan beban biaya meskipun mendorong pertumbuhan nilai transaksi.

"Aksi ini sudah di-price-in oleh kenaikan harga sahamnya (GOTO.red) yang telah naik lebih dulu," kata Lanjar Nafi kepada Validnews, Senin (11/12).

Berdasarkan pantauannya, selama bulan November 2023 lalu, saham GOTO telah menguat lebih dari 60%.

Senada, jika dikulik selama sebulan belakang, saham GOTO juga telah menguat sebesar 18,99% atau 15 poin dari yang sebelumnya di level Rp79 per saham pada Senin (13/11) lalu.

Sementara itu, kepada Validnews, Senin (11/12), Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana alias Didit menuturkan, pergerakan GOTO saat ini masih berada pada fase downtrend-nya.

Dia menilai selama saham GOTO belum mampu menembus area resistance di Rp116, maka MNC Sekuritas memproyeksikan saham GOTO akan menguji ke area terdekatnya di Rp85-92.

"Hal ini nampak dari pergerakan indikator baik MACD dan Stochatic yang masih menunjukkan tanda koreksinya," ujarnya.

Dampak Kerja Sama
Kerja sama strategis antara GOTO dengan TikTok disebut untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional.

Pada kerja sama ini, TikTok menyatakan akan berinvestasi senilai lebih dari US$1,5 miliar dalam jangka panjang. Investasi tersebut akan digunakan untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa menurunkan presentase kepemilikan saham GoTo di Tokopedia.

"Kami ingin menekankan kembali bahwa tidak ada rencana pengambilalihan saham Perseroan oleh ByteDance Ltd ataupun TikTok dan Perseroan tidak berencana untuk menjual atau menerbitkan saham kepada ByteDance Ltd ataupun TikTok," dikutip dari Keterbukaan Informasi GOTO, Senin (11/12).

Baca Juga: Mendag Persilakan TikTok Kerja Sama dengan Tokopedia

Pertumbuhan bisnis Tokopedia setelah dikombinasikan dengan TikTok Shop Indonesia ini akan membawa keuntungan bagi GoTo, yang akan tetap menjadi mitra ekosistem bagi Tokopedia, termasuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan layanan keuangan digital melalui GoTo Financial dan on-demand services dari Gojek.

GoTo juga akan menerima aliran pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut.

Kemitraan strategis ini akan diawali dengan periode uji coba sekaligus konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait. 

Adapun, program yang akan diluncurkan di masa uji coba ini adalah kampanye Beli Lokal yang akan dimulai besok, Selasa (12/12) bertepatan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar