c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

04 September 2025

11:23 WIB

Rupiah Loyo, Analis: Pelaku Pasar Wait and See Data Ekonomi AS

Analis menyampaikan pelaku pasar wait and see terhadap data ekonomi AS. Berdasarkan sentimen ini, nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.350-16.450 per dolar AS.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Rupiah Loyo, Analis: Pelaku Pasar <em>Wait and See</em> Data Ekonomi AS</p>
<p>Rupiah Loyo, Analis: Pelaku Pasar <em>Wait and See</em> Data Ekonomi AS</p>
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024). Antara Foto/Muhammad Adimaja/rwa/am.

JAKARTA - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menyampaikan, pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data ekonomi AS. Berdasarkan sentimen ini, dia memproyeksikan nilai tukar (kurs) rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.350-16.450 per dolar AS perdagangan hari ini.

“Investor masih cenderung wait and see data-data ekonomi AS selama dua hari ke depan. Selain itu, walau sell-off obligasi di negara ekonomi utama dunia mereda, namun masalah yang memicu fiskal dan politik belum hilang,” ujar Lukman melansir Antara, Jakarta, Kamis (4/9).

Baca Juga: Rupiah Melemah, Investor Antisipasi Data Ekonomi AS Pekan ini

Berdasarkan pantauan, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Kamis (4/9) di Jakarta melemah sebesar 0,17% atau Rp28,50, dari sebelumnya Rp16.418 menjadi Rp16.444 per dolar AS.

Melansir Bloomberg, pada perdagangan Rabu (3/9), Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kinerja terhadap mata uang lainnya, termasuk EUR, JPY, GBP, CAD, CHF, dan SEK terpantau menguat ke level 98.21 poin atau naik 0,08 persen poin dibandingkan penutupan sebelumnya yang berkisar 98,14 poin.

Adapun pergerakan DXY di kemarin (3/9) berkisar antara 98,08-98,23 atau sedikit melemah dibanding kondisi beberapa waktu belakangan terhadap rentang level DXY 52 pekan terakhir di kisaran 96,37-110,17 poin.

Di sisi lain, dolar AS yang dipantau pada pukul 10.44 WIB hari ini (4/9) terpantau menguat 0,14% atau naik sekitar Rp24 terhadap mata uang rupiah. Sementara ini, rupiah ditransaksikan Rp16.439 per dolar AS, dengan proyeksi pergerakan harian sekitar Rp16.436-16.464 per dolar AS

Selama pekan ini, lanjut Lukman, pelaku pasar akan menantikan data Purchasing Managers' Index (PMI) Jasa AS yang akan dirilis pada Kamis, serta data ketenagakerjaan AS atau Non-Farm Payrolls (NFP) pada Jumat (5/9).

Baca Juga: Rupiah Melemah Imbas Demo, Analis: Suku Bunga The Fed Jadi Penahan

Pada Selasa (2/9), S&P Global melaporkan, PMI Manufaktur AS diproyeksikan akan mencapai 53,0 pada Agustus 2025, atau meningkat dari sebelumnya 49,8 pada Juli 2025, serta menandai peningkatan terkuat sejak Mei 2022.

Kondisi operasional manufaktur AS membaik ke level tertinggi di tengah lonjakan produksi, pertumbuhan solid jumlah pesanan baru yang masuk, serta peningkatan persediaan barang perusahaan manufaktur yang juga mempekerjakan lebih banyak pekerja, meningkat selama delapan bulan berturut-turut.

Di sisi lain, Lukman mengatakan, masih ada potensi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, seiring dengan data ketenagakerjaan AS The Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang menunjukkan lowongan kerja yang lebih rendah dibandingkan estimasi pasar.

Sementara itu, berdasarkan kurs Jisdor Bank Indonesia (BI) per 3 September 2025, nilai tukar rupiah tercatat di level Rp16.424 per dolar AS.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar