10 Oktober 2025
11:15 WIB
Rupiah Diperkirakan Bergerak Anteng Kisaran Rp16.525-16.615
Nilai tukar rupiah pada hari ini akan bergerak stabil Rp16.525-16.615 per dolar AS. Sentimen penurunan suku bunga The Fed masih belum jelas, inflasi AS masih berpotensi lanjut.
Petugas menyusun uang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat. Antara Foto/Fakhri Hermansyah
JAKARTA - Ekonom Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah pada hari ini akan bergerak stabil.
“Rupiah hari ini menurut saya masih akan bergerak tidak terlalu fluktuatif, pada rentang Rp16.525-16.615 (per dolar Amerika Serikat),” katanya melansir Antara, Jakarta, Jumat (10/10).
Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp16.556! The Fed Sinyal Pangkas Suku Bunga 2 Kali
Berdasarkan pantauan, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Jumat (10/10) di Jakarta, terpantau melemah tipis sebesar 0,08% atau 13 poin, dari sebelumnya Rp16.568 menjadi Rp16.581 per dolar AS.
Sementara itu, Bloomberg mencatat, dolar AS di pasar spot yang dipantau pada pukul 10.24 WIB (10/10) nampak bergerak menguat tipis 0,11% atau sekitar 19 poin. Sementara ini, rupiah ditransaksikan sekitar Rp16.587 per dolar AS, dengan perkiraan pergerakan harian di kisaran Rp16.580-16.602 per dolar AS.
Adapun perkiraan pergerakan rupiah terhadap dolar AS yang cukup stabil juga diperkuat oleh data indeks DXY kemarin (9/10) yang ditutup melemah 0,19% secara harian ke level 99,34, atau masih di atas batas bawah DXY setahun terakhir di kisaran 96,21-110,17.
Mengutip Xinhua, pasar secara umum memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melakukan pemotongan suku bunga tambahan dalam pertemuan-pertemuan terakhir tahun ini.
Sedangkan Deputi Gubernur Fed Michael Barr mengungkapkan kekhawatiran bahwa inflasi AS dapat berlanjut. Dirinya memperingatkan para pembuat kebijakan agar tak berpuas diri dalam mengembalikan inflasi ke target bank sentral sebesar 2%.
“Faktor domestik belum terlalu banyak, lebih karena membaiknya persepsi investor. Sebenarnya membaiknya persepsi investor juga terkait dengan rupiah yang bergerak cukup stabil dalam beberapa pekan terakhir,” ujar Rully.
Baca Juga: Pernyataan Hawkish The Fed Bikin Rupiah Anjlok Lagi Ke Rp16.618
Sementara itu, Analis Bank Woori Saudara Rully Nova juga mengaku optimistis suku bunga The Fed akan menurun dua kali hingga akhir 2025, yakni pada Oktober dan Desember. Dengan proyeksi ini, Bank Indonesia diekspektasikan punya ruang moneter memadai untuk melanjutkan penurunan BI-Rate di sisa tahun.
“Perkiraan penurunan rate masing-masing 25 bps sebanyak dua kali oleh The Fed, sehingga BI memiliki ruang buat penurunan rate juga 25 bps pada sisa tiga pertemuan dewan gubernur sampai dengan akhir tahun ini yang juga bergantung dari volatile rupiah,” terang Rully Nova.