c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

21 Januari 2025

10:20 WIB

Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Penegasan Trump Terkait Tarif Impor

Nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi melemah usai pidato pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal tarif impor untuk negara mitra dagang AS.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Penegasan Trump Terkait Tarif Impor</p>
<p id="isPasted">Rupiah Berpotensi Melemah Seiring Penegasan Trump Terkait Tarif Impor</p>

Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Antara Foto/Muhammad Adimaja

JAKARTA - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan, nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi melemah usai pidato pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait penyesuaian tarif impor untuk negara-negara mitra dagang AS.

“Presiden Trump dalam pidato pelantikannya masih menyebutkan soal penyesuaian tarif impor untuk negara-negara partner dagangnya untuk memperbaiki pendapatan AS. Trump juga menegaskan kenaikan tarif impor 25% untuk Meksiko dan Kanada,” ucapnya di Jakarta, Selasa (21/1), dikutip dari Antara.

Kenaikan tarif ini dianggap bisa memicu aksi balasan dari negara yang bersangkutan dan akhirnya bisa menimbulkan perang dagang.

Baca Juga: Ada Pelantikan Trump, Rupiah Menguat Di Rp16.367

Tarif sebesar 25% terhadap barang-barang yang berasal dari Meksiko dan Kanada karena masalah imigrasi ilegal yang belum terselesaikan serta masuknya obat-obatan terlarang ke AS.

“Rupiah berpotensi melemah hari ini dari penegasan Trump tersebut. Potensi pelemahan ke arah Rp16.400-Rp16.450, dengan potensi support di Rp16.300,” ujar dia.

Selain itu, Kebijakan Trump untuk menghentikan perang di Ukraina dan membina hubungan baik dengan China tentunya akan menjadi sentimen positif untuk pasar risk asset. Namun di sisi lain, ada yang lebih ditakutkan pasar, yaitu perang dagang karena dipicu kenaikan tarif Trump.

“Jadi ke depan, kita akan melihat bagaimana kebijakan tarif Trump akan diterapkan dan reaksi dari negara-negara yang dinaikkan tarifnya,” kata Aris.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah pada Selasa (21/1) akan fluktuatif, namun ditutup menguat.

Baca Juga: Analis: Nilai Tukar Rupiah Bisa Dapat Imbas Positif Hari Ini

"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.310-Rp16.370," ujar Ibrahim, Senin (20/1).

Rupiah pada perdagangan Senin (20/1) ditutup menguat 12 poin di level Rp16.367 per dolar Amerika Serikat (AS), dari penutupan sebelumnya di level Rp16.380 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari ini di Jakarta menguat 75 poin atau 0,46% menjadi Rp16.293 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.368 per dolar AS.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar