c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

21 Oktober 2025

09:16 WIB

Rumor IPO blu by BCA, Begini Kata Bos BCA

BCA (BBCA) merespons kabar yang beredar terkait rencana initial public offering (IPO) anak usahanya, yaitu PT Bank Digital BCA (blu by BCA).

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">Rumor IPO blu by BCA, Begini Kata Bos BCA</p>
<p id="isPasted">Rumor IPO blu by BCA, Begini Kata Bos BCA</p>

Ilustrasi blu BCA Digital. Pegawai mengakses laman blu BCA Digital melalui ponsel selular dengan latar belakang monitor laptop di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (16/1/2023). ValidNewsID/Arief Rachman

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA) merespons kabar yang beredar terkait rencana initial public offering (IPO) anak usahanya, yaitu PT Bank Digital BCA (blu by BCA).

Presiden Direktur BCA Hendra Lembong mengatakan saat ini pihaknya belum memiliki rencana untuk mengantarkan anak usaha BCA tersebut melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia.

"Sementara ini, belum ada rencana IPO (blu by BCA) ke depannya," ujar Hendra dalam Paparan Kinerja Kuartal III/2025 BCA di Jakarta, Senin (20/10).

Baca Juga: Blu by BCA Proyeksi Transaksi Ramadan 2025 Lampaui Tahun Lalu

Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menyampaikan, Bank Digital BCA mencatatkan kinerja yang positif pada kuartal III/2025.

Tercatat, anak usaha BCA tersebut membukukan laba bersih yang tumbuh 89% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi senilai Rp135 miliar pada kuartal III/2025, dengan pertumbuhan kredit sebesar 51% (yoy).

"Sekarang sembilan bulan, BCA Digital labanya mencapai Rp135 miliar dan kreditnya pun tumbuh tinggi 51%," kata Vera.

Sementara itu, BCA sebagai induk, juga membukukan kinerja yang positif. Laba bersih BCA tumbuh 5,7% (yoy) menjadi senilai Rp43,4 triliun pada kuartal III/2025, dengan pertumbuhan kredit sebesar 7,6% (yoy) menjadi Rp944 triliun pada kuartal III/2025.

Baca Juga: Tumbuh 5,7%, Laba BCA Tumbuh Jadi Rp43,4 T Pada Kuartal III

BCA juga mengumumkan rencana akan melakukan pembelian kembali saham (shares buyback) sebesar-besarnya senilai Rp5 triliun. Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung stabilitas harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Periode shares buyback dimulai sejak 22 Oktober 2025 sampai 19 Januari 2026, yaitu maksimum selama periode tiga bulan terhitung sejak tanggal keterbukaan informasi pada tanggal 20 Oktober 2025, kecuali diakhiri lebih cepat oleh perseroan sebelum 19 Januari 2026 dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar