06 November 2024
20:43 WIB
Roatex Kucurkan Investasi Sekitar Rp2 T Untuk Proyek MLFF di Indonesia
Dari investasi senilai Rp4,7 triliun, PT Roatex telah mengucurkan dana sekitar Rp2 triliun untuk mengembangkan sistem pembayaran tol non tunai dan nirsentuh alias MLFF di Indonesia.
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
Direktur RITS Reinaldi Hutomo (kiri) di Konpers Kesiapan Sistem dan Teknologi MLFF Roatex di Kempinski, Jakarta, Rabu (6/11). ValidNewsID/Aurora KM Simanjuntak
JAKARTA - PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), selaku pemenang tender untuk mengembangkan Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem transaksi tol nirsentuh dan nontunai di Indonesia, merencanakan investasi senilai US$300 juta atau setara Rp4,7 triliun (kurs Rp15.800).
Direktur RITS Reinaldi Hutomo menerangkan, itu merupakan kontrak proyek bilateral antara pemerintah RI dan Hungaria yang diteken pada Maret 2021. Dengan demikian, dana pengembangan MLFF berasal dari investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) pemerintah Hungaria.
Aldi membeberkan, hingga saat ini investasi yang telah direalisasikan setengah dari total yang direncanakan. Itu berarti sekitar Rp2,3 triliun. Dia pun menekankan, proyek MLFF tidak melibatkan finansial atau pundi-pundi pemerintah Indonesia.
"Jumlah anggaran yang terpakai berapa, sampai saat ini setengah lebih sedikit yang sudah terpakai," ucapnya kepada awak media di Konpers Kesiapan Sistem dan Teknologi MLFF Roatex di Kempinski, Jakarta, Rabu (6/11).
Baca Juga: Implementasi Transaksi Nirsentuh Di Gerbang Tol Diharap Bisa Lebih Cepat
Namun, Aldi tidak membeberkan secara rinci belanja pengadaan apa saja yang menggunakan dana tersebut. Dia hanya menegaskan, teknologi MLFF sudah siap dan RITS tengah menunggu kesiapan pemerintah untuk menerapkannya.
Dia memang menyampaikan, PT Roatex sendiri sudah siap apabila pemerintahan baru era Prabowo Subianto segera menerapkan MLFF di gerbang tol seluruh Indonesia.
"Terkait sistem itu sendiri, kita sebenarnya sudah ready, tinggal nanti mau diimplementasikan di mana, dan tombol hijau ada di pemerintahan, jadi kita ikuti," tutur Aldi.
Direktur RITS itu meyakini, ketika teknologi pembayaran nirsentuh dan nontunai MLFF diterapkan, maka bisa memperlancar arus jalan tol. Utamanya, memangkas macet akibat penumpukan kendaraan di gerbang tol.
"Jujur ya, ini (kontrak dan investasi MLFF) buat orang Indonesia sangat menguntungkan, bayangin, sampai detik ini enggak ada satu rupiah pun muncul (terpakai)," ucap Aldi.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Hongaria untuk Indonesia Lilla Karsay juga berharap pemerintah RI bisa segera mengimplementasikan MLFF. Menurutnya, tiga tahun sudah cukup lama untuk melakukan penjajakan.
Baca Juga: Roatex Targetkan Implementasi Teknologi MLFF Mulai Kuartal I/2025
Seperti diketahui, kontrak bilateral antara Roatex dan pemerintah RI telah diteken sejak 2021 lalu. Adapun konsesi dalam proyek tersebut berlangsung 9 tahun sejak tanggal operasi komersial.
"Saya mengerti ada perbedaan budaya dan konsep waktu, meskipun tiga tahun memang terasa cukup lama," ungkap Lilla.
Dia juga menjelaskan, pemerintah Hungaria tetap mau berinvestasi dalam mengembangkan MLFF ini dengan melihat potensi jangka panjang. Meski tidak menjelaskan secara rinci, ia menilai, Uni Eropa bisa berinvestasi dengan memasok teknologi ke Indonesia.
Dubes Hungaria Untuk Indonesia mengaku, Hungaria memandang RI sebagai mitra berharga dalam mewujudkan visi pertumbuhan berkelanjutan, transformasi digital dan modernisasi infrastruktur. Ia ingin Uni Eropa melirik potensi investasi di kawasan RI.
"Saya sangat berharap bahwa Hungaria dan Indonesia bisa lebih meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi teknologi," tutup Lilla.