Riset Lazada: Pengguna Manfaatkan AI Untuk Temukan Produk Saat Belanja 

JAKARTA - Lazada bersama Kantar merilis laporan berjudul “Adopsi Artificial Intelligence (AI) dalam e-Commerce di Asia Tenggara”. Hasil riset Kantar menunjukkan 54% responden Indonesia memanfaatkan AI untuk mendapatkan rekomendasi belanja yang lebih personal.

“AI membentuk cara baru bagi pelanggan dalam menemukan produk dengan memberikan rekomendasi yang terpersonalisasi dan pencarian produk yang lebih efisien,” kata Associate Director Kantar, Ummu Hani dalam konferensi pers, Kamis (7/11).

Laporan juga menunjukkan bahwa 64% responden Indonesia menggunakan chatbot, lebih tinggi dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.

Di samping itu hasil riset turut menunjukkan tingkat adopsi AI yang mencapai 77% di Indonesia merepresentasikan tingginya kepercayaan dan penerimaan konsumen terhadap teknologi ini. 

“Sebanyak 53% pelanggan menilai penggunaan AI di dalam e-commerce mempermudah proses belanja,” kata Hani.

Melihat dampak yang diberikan GenAI pada proses belanja, Hani juga mengatakan jika konsumen yang menggunakan AI di e-commerce lebih banyak dari industri lain. Bahkan 85% pelanggan Indonesia rela membayar lebih untuk menggunakan AI di dalam platform e-commerce.

Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki potensi besar untuk digital ekonomi yakni US$800 Miliar atau sekitar Rp12.096,8 Triliun. Bahkan di tahun 2030, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$360 miliar. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika sendiri pernah menaksir bila Indonesia mampu mengembangkan bisnis AI secara optimal, potensi ekonomi dari teknologi ini bisa mencapai US$366 Miliar di tahun 2030.

Sebagai informasi, hasil riset ini telah mensurvei lebih dari 6.000 pengguna e-commerce antara usia 18 dan 60 tahun pada September 2024.

Luncurkan Rangkaian Fitur AI
Menyambut promo belanja online 11.11 yang akan datang, Lazada mengumumkan penambahan rangkaian fitur Kecerdasan buatan (AI) dan Gen AI terbarunya. Peluncuran ini sendiri telah dilakukan di 6 negara di Asia Tenggara.

“AI generatif ini sudah diaplikasikan di enam negara yaitu di semua Lazada beroperasi Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina dan juga Thailand,” kata Head of Operations Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo di konferensi pers, Kamis (7/11).

Perusahaan e-commerce milik Alibaba itu mengatakan, lewat penambahan fitur terbaru ini pihaknya berharap bisa menambah daftar pengguna baru.

“Ketika user sudah lebih sering menggunakan fitur dan produk ini maka kota mau meningkatkan loyalti user-user ini untuk sering datang ke aplikasi kita dan meningkatkan pertumbuhan pengguna baru,” ucapnya.

Amelia mengatakan, rangkaian fitur ini didukung oleh teknologi dari perusahaan induknya yaitu Alibaba. Misalnya fitur GenAI terbaru dalam AI Lazzie yang didukung teknologi penerjemah AI Alibaba dan Marco MT.

AI Lazzie sendiri bertugas menjadikan belanja online lebih personal, interaktif, dan efisien dalam membantu pelanggan 24/7. 

AI Lazzie dapat membantu pelanggan menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan, memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi, dan menjawab pertanyaan seputar belanja di Lazada.

“Ini memungkinkan interaksi yang lebih natural, layaknya berbelanja dengan asisten pribadi yang akan membantu konsumen berbelanja, termasuk dalam menyambut berbagai promo belanja online akhir tahun di Lazada," imbuhnya.

Amelia berharap, AI Lazzie bisa menjadi asisten belanja pribadi yang aktif 24/7 serta dapat meningkatkan penjualan dan konversi yang nantinya mendorong pertumbuhan bisnis para seller di Lazada. 

“Keyakinan kami atas inovasi ini berasal dari komitmen untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang dengan selalu beradaptasi dan meningkatkan resiliensi. Kami tetap berfokus menciptakan nilai tambah bagi penjual dan pelanggan,” tutup Amelia.