c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 Oktober 2025

20:54 WIB

R&I Pertahankan Peringkat Kredit RI BBB+, Kemenkeu: Ekonomi Indonesia Prudent

Peringkat kredit dari R&I menunjukkan Indonesia berkomitmen kuat terhadap reformasi ekonomi, pengelolaan fiskal yang kredibel, dan pembangunan inklusif serta berkelanjutan.

Penulis: Siti Nur Arifa

<p id="isPasted">R&amp;I Pertahankan Peringkat Kredit RI BBB+, Kemenkeu: Ekonomi Indonesia <em>Prudent</em></p>
<p id="isPasted">R&amp;I Pertahankan Peringkat Kredit RI BBB+, Kemenkeu: Ekonomi Indonesia <em>Prudent</em></p>

Gedung Kementerian Keuangan. Kemenkeu/Dok

JAKARTA - Kementerian Keuangan menegaskan, peringkat Sovereign Credit Rating pada BBB+ dengan outlook positif dari Rating and Investment Information, Inc. (R&I) menegaskan kembali kepercayaan terhadap ketahanan fundamental ekonomi Indonesia.

"Afirmasi R&I menegaskan kembali kepercayaan terhadap ketahanan fundamental ekonomi Indonesia serta kebijakan fiskal dan moneter yang tetap prudent," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro dalam pernyataan resmi, Kamis (30/10).

Laporan R&I menilai, kokohnya fundamental ekonomi Indonesia ditopang oleh laju pertumbuhan yang konsisten, inflasi yang terjaga dalam batas sasaran, serta kedisiplinan dalam pengelolaan fiskal dan moneter.

Selain itu, kinerja ekonomi nasional pada tahun 2024 yang menjadi dasar penilaian juga menunjukkan capaian yang solid, terutama berkat kuatnya konsumsi domestik.

Baca Juga: Dapat Rating Kredit BBB dari S&P, Ini Tanggapan BI dan Kemenkeu

"R&I memperkirakan bahwa tren pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil akan tetap berada dalam kisaran yang sehat dan berkelanjutan pada tahun 2025," tambah Deni.

Dia mengatakan, tingkat inflasi yang berhasil dikendalikan dalam rentang target di kisaran 2,5% plus/minus 1% menjadi penilaian positif dari R&I.

R&I juga menyorot nilai tukar rupiah yang relatif stabil setelah sempat mengalami tekanan eksternal. Diikuti cadangan devisa pada akhir September 2025 yang dapat dijaga setara dengan kisaran enam bulan kebutuhan impor dan utang luar negeri pemerintah.

Selain itu, defisit transaksi berjalan juga diperkirakan tetap berada pada tingkat yang rendah dan terkendali.

"Di bidang fiskal, R&I menilai positif konsistensi Indonesia dalam menjaga defisit anggaran di bawah 3% dari PDB. Defisit pada 2024 tercatat sebesar 2,3%, sedangkan pada 2025 terdapat penyesuaian target defisit dari 2,5% menjadi 2,78% untuk mengakomodasi pembiayaan program prioritas," urai Deni.

Adapun di tahun 2026, proyeksi defisit membidik angka 2,68% dengan menunjukkan arah kebijakan fiskal yang tetap terukur dan berkomitmen pada keberlanjutan fiskal jangka menengah.

R&I juga memperkirakan, rasio utang pemerintah terhadap PDB akan tetap di kisaran 40%.

Sorot Penerimaan dan Danantara
Kendati, lembaga pemeringkat asal Jepang tersebut menekankan pentingnya tiga hal yang perlu menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia, yaitu memperluas basis penerimaan negara serta meningkatkan kemudahan dalam berusaha dan pengembangan reformasi struktural untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi jangka menengah.

Tidak ketinggalan, Indonesia diharapkan dapat fokus kepada kebijakan ekonomi dan fiskal, serta peranan dari lembaga bentukan baru Danantara.

Baca Juga: Indonesia Dapat Peringkat BBB Dari Fitch, Ini Respons BI

Dengan mempertahankan peringkat BBB+ dan outlook stabil, R&I menyebut Indonesia menunjukkan komitmen kuat terhadap reformasi ekonomi, pengelolaan fiskal yang kredibel, dan pembangunan yang inklusif serta berkelanjutan.

"Penilaian ini menjadi sinyal positif bagi investor dan mitra internasional bahwa Indonesia mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan fiskal secara konsisten di tengah ketidakpastian global," tutup Deni.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar