c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

26 Agustus 2023

16:57 WIB

RI Minta Dukungan Belanda Minimalisasi Hambatan Akibat EUDR

Permintaan dukungan untuk meminimalkan hambatan perdagangan akibat EUDR disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam Pertemuan Bilateral Indonesia-Belanda.

Editor: Fin Harini

RI Minta Dukungan Belanda Minimalisasi Hambatan Akibat EUDR
RI Minta Dukungan Belanda Minimalisasi Hambatan Akibat EUDR
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Liesje Schreinemcher yang berlangsung Jumat, (25/8) di Jaipur, India. Kemendag/Dok

JAIPUR - Indonesia meminta dukungan Belanda sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa agar Uni Eropa tidak menerapkan kebijakan perdagangan yang dapat berdampak pada petani Indonesia.

Perdagangan Indonesia dan Uni Eropa memiliki potensi yang sangat besar, namun dapat terhambat ketika Uni Eropa mengeluarkan regulasi antideforestasi (European Union Deforestation Regulation/EUDR).

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Liesje Schreinemcher yang berlangsung Jumat, (25/8) di sela G20 Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) di Jaipur, India.

Baca Juga: Pemerintah Suarakan Pentingnya Kesetaraan dan Keadilan Dagang pada UE

Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, yaitu Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Dirjen PPI) Djatmiko Bris Witjaksono dan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Hasibuan.

“EUDR berpotensi berdampak negatif terhadap ekspor produk unggulan Indonesia seperti sawit, kopi, karet, dan kayu. Kami meminta dukungan kepada Pemerintah Belanda agar meminimalisir hambatan bagi produk Indonesia yang telah memenuhi aspek berkelanjutan untuk masuk ke Uni Eropa,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan melalui siaran pers, Sabtu (26/8).

Kedua pihak juga mendorong penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) pada tahun 2024.

“Sesuai mandat, Tim Perunding akan mengupayakan penyelesaian perundingan segera. Indonesia juga berharap Pemerintah Belanda dapat mendorong upaya tersebut,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Dirjen PPI Djatmiko menuturkan, implementasi IEU CEPA diproyeksikan akan meningkatkan nilai perdagangan dan investasi Indonesia-Uni Eropa.

Baca Juga: Mendag Singgung UE Tak Konsisten Soal Kebijakan Ramah Lingkungan

“Belanda merupakan negara tujuan ekspor Indonesia terbesar di Eropa saat ini, implementasi perjanjian dagang komprehensif tentunya akan saling menguntungkan pelaku bisnis di kedua negara,” tambah Djatmiko.

Total perdagangan Indonesia-Belanda pada periode Januari--Juni 2023 tercatat sebesar US$2,35 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Belanda sebesar US$1,87 miliar serta impor Indonesia dari Belanda sebesar US$484,9 juta.

Sedangkan pada 2022, total perdagangan kedua negara mencapai US$6,23 miliar atau meningkat 13,8% dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$5,48 miliar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar