c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

07 November 2025

13:19 WIB

Realisasi KUR Di Bali Tembus Rp8,03 Triliun Per September 2025

Nilai realisasi KUR di Bali terbesar dari sektor mikro mencapai Rp4,92 triliun kepada 90,3 ribu debitur. 

Penulis: Fin Harini

<p id="isPasted">Realisasi KUR Di Bali Tembus Rp8,03 Triliun Per September 2025</p>
<p id="isPasted">Realisasi KUR Di Bali Tembus Rp8,03 Triliun Per September 2025</p>

Ilustrasi UMKM. Pedagang melayani wisatawan mancanegara yang memilih kerajinan khas Bali saat berkunjung di Pasar Seni Sukawati, Gianyar, Bali, Selasa (7/2/2023). Antara Foto/Nyoman Hendra Wibowo

DENPASAR - Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali mencatat realisasi kredit usaha rakyat (KUR) di Pulau Dewata menembus Rp8,03 triliun per September 2025. Kredit ini disalurkan kepada 111.668 debitur.

“Menjelang akhir tahun kami bisa dorong penyaluran kredit,” kata Kepala Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja di Denpasar, Bali, Jumat (7/11), dikutip dari Antara.

Dalam kesempatan terpisah, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bali mencatat realisasi KUR di Pulau Dewata itu mengalami kontraksi 8,19% jika dibandingkan periode sama 2024 yang mencapai Rp8,74 triliun.

Ada pun plafon penyaluran KUR di Bali mencapai Rp10,84 triliun selama 2025.

Porsi penyaluran terbesar tahun 2025 adalah sektor perdagangan besar dan eceran, hampir menyentuh 40%.

Baca Juga: Realisasi KUR Capai Rp217,20 Triliun Per 17 Oktober

Apabila mencermati skema kredit, menurut dia, nilai penyaluran terbesar dari sektor mikro mencapai Rp4,92 triliun kepada 90,3 ribu debitur.

Di sisi lain, Kepala BI Bali menilai perkembangan KUR di Bali tetap berkembang positif yang tidak terlepas dari peran pemerintah daerah, lembaga jasa keuangan dan sejumlah pihak terkait lainnya.

Ia memberi contoh di antaranya kerja sama Pemerintah Kabupaten Badung dengan Bank BPD Bali melalui program subsidi Sidi Kumbara dan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam memberikan akses pembiayaan UMKM, melalui pemberian keringanan bunga dan tanpa jaminan kepada masyarakat prasejahtera.

Ia menyoroti tantangan yang masih dihadapi UMKM di antaranya akses pembiayaan dan literasi keuangan, serta potensi sektor kreatif yang masih belum sepenuhnya terhubung pembiayaan mikro.

Untuk itu, Kepala BI Bali menilai perlu pembinaan dan pendampingan lebih optimal kepada pelaku UMKM agar memiliki manajemen keuangan dan akses pembiayaan, mendongkrak daya saing serta mendorong inovasi produk dan pangsa pasar.

Bank sentral perwakilan di Bali itu menambahkan pariwisata masih menjadi sektor utama geliat ekonomi daerah yang di dalamnya mencakup akomodasi, makan dan minum, perdagangan dan transportasi.

“Lebih dari 97% unit usaha di Bali merupakan UMKM dan mayoritas adalah usaha mikro,” ujar Erwin.

Baca Juga: Wamen UMKM Gertak Himbara: Jangan Minta Agunan KUR di Bawah Rp100 Juta!

Sebagai informasi, sepanjang 2024, serapan KUR di Bali mencapai Rp10,81 triliun, melonjak dibandingkan 2023 yang mencapai Rp8,93 triliun.

Adapun realisasi Kredit Usaha Rakyat itu diterima oleh 137.591 debitur. Capaian ini juga lebih banyak dibandingkan pada 2023 sebanyak 122 ribu orang debitur.

Realisasi KUR terbesar di Bali diserap pelaku usaha yang bergerak di sektor perdagangan besar dan eceran mencapai 41%, kemudian sektor pertanian (18%) dan industri pengolahan (12%).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar