c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

07 Juni 2025

16:26 WIB

Rata-rata Di Atas 45 Ribu Ton, Bapanas Pastikan Stok Beras Di PIBC Aman

Bapanas memastikan stok beras di PIBC saat ini aman dengan rata-rata stok per hari di atas 45 ribu ton dan minimal di 30 ribu ton.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Rata-rata Di Atas 45 Ribu Ton, Bapanas Pastikan Stok Beras Di PIBC Aman</p>
<p>Rata-rata Di Atas 45 Ribu Ton, Bapanas Pastikan Stok Beras Di PIBC Aman</p>
Ilustrasi - Dua orang karyawan toko tengah mengangkat beras untuk dibongkar di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (22/2/2023). Antara/Syaiful Hakim

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan, ketersediaan beras yang berada di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) aman. Selaku barometer pasar beras nasional, PIBC memegang peran yang cukup penting dalam pergerakan harga beras di tingkat konsumen.

Berdasarkan hasil pantauan NFA periode 25 Mei-1 Juni 2025, rata-rata stok beras di PIBC sebesar 49.960 ton. Pantauan tersebut Arief peroleh saat melakukan kunjungan ke PIBC pada Kamis (4/6) lalu.

Baca Juga: Produksi Beras Semester I/2025 Diramal Capai 18,76 Juta Ton

"Dengan rerata stok beras pada beberapa hari terakhir, tentu kita bisa melihat bahwa stok beras di PIBC di atas 45 ribu ton. Hari ini kita masih menunggu re-stock taking yang ada di PIBC, kita mau secara real tahu persis kondisi stok beras di PIBC," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (7/6).

Dari hasil tersebut, Arief pun menegaskan, kondisi stok beras PIBC masih memadai untuk pasar tingkat grosir dan berada di level yang cukup aman. Adapun level minimal stok yang harus dijaga di PIBC berada di level 30 ribu ton beras.

"Kami berkunjung ke sini tentunya telah berkomunikasi dengan Bapak Menko Pangan, Bapak Mentan juga. Jadi kalau kita sudah identifikasi, kemudian action selanjutnya apa. Butuh intervensi pemerintah atau langkah lainnya," imbuh Arief.

Sementara untuk penyaluran beras SPHP, Arief menilai, upaya intervensinya baru bisa dilakukan jika pasokan beras terbatas dan/atau harga merangkak naik dalam 10 hari di atas HET. Pengajuan intervensi baru dilakukan juga, bila gubernur dalam hal ini Pemprov DKI bersurat ke pemerintah pusat jika memang diperlukan tambahan pasokan ke PIBC.

"Alhamdulillah kondisi inflasi hari ini, Indonesia itu salah satu yang paling baik di 1,6%. Itu salah satu inflasi yang terbaik. Inflasi pangan pun sampai hari ini kondisinya juga masih terkendali," tutur dia.

Baca Juga: Kementan Curigai Manipulasi Data Beras Di Pasar Induk Cipinang

Dalam rilis BPS teranyar, perkembangan inflasi pangan secara tahunan di Mei 2025 masih cukup baik di kisaran 1,60%. Capaian ini terhitung jauh lebih rendah dibandingkan Mei 2024 yang sempat menyentuh di 8,14%.

"Apalagi kita lagi senang karena forecast produksi beras Januari-Juli 2025 naik sampai 2,83 juta ton kalau dibandingkan 2024. Logikanya kalau stok beras banyak, produksi tinggi, harga memang tidak boleh naik," tandas Arief.

Dari Kerangka Sampel Area (KSA) BPS menunjukkan, produksi beras Januari-Juli tahun ini diproyeksi dapat mencapai 21,76 juta ton. Ini menandakan adanya kenaikan 14,95% terhadap Januari-Juli 2024 dan naik 3,1% dibandingkan Januari-Juli 2023.

Sebelumnya, Mentan Amran Sulaiman pada Selasa (3/6) lalu mengaku ada ketidakwajaran dalam data distribusi beras di PIBC. Berdasarkan temuan hasil penelusuran pihaknya, stok beras Food Station Tjipinang harian yang keluar sebanyak 11.410 ton beras, yakni pada 28 Mei 2025 lalu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar