c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

EKONOMI

26 Januari 2022

17:20 WIB

PUPR: Kualitas Infrastruktur Bergantung Pada Kompetensi Insinyur

Kompetensi para insinyur, khususnya pada aspek pengawasan dan perencanaan, harus terus dipacu guna menghasilkan infrastruktur berkualitas

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Dian Kusumo Hapsari

PUPR: Kualitas Infrastruktur Bergantung Pada Kompetensi Insinyur
PUPR: Kualitas Infrastruktur Bergantung Pada Kompetensi Insinyur
Foto udara pembangunan underpass Bulak Kapal, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021).ANTARAFOTO/Fakhri Hermansyah

JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa kualitas yang dimiliki para insinyur di Indonesia akan menentukan seberapa baik kualitas infrastruktur yang dibangun di berbagai wilayah sehingga ia berharap peran dan kompetensi para insinyur bisa terus terpacu, khususnya pada aspek perencanaan dan pengawasan.

Dalam Pelantikan dan Rapat Perdana Pengurus Pusat Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Menteri Basuki mengatakan kualitas insinyur yang profesional juga harus sejalan dengan dukungan inovasi teknologi agar pembangunan infrastruktur bisa berjalan efektif, efisien, dan berkualitas jempolan.

Untuk itu, Basuki berharap kepengurusan PII yang baru dapat mengembangkan suatu sistem dalam mendongkrak kualitas SDM bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan, termasuk mendorong inovasi teknologi di bidang infrastruktur.

"Selanjutnya kita ingin meningkatkan kompetensi para insinyur untuk menjamin kualitas hasil pembangunan infrastruktur, terutama para perencana dan pengawas karena peran mereka kuat dalam menentukan kualitas pekerjaan," tuturnya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (26/1).

Ia pun meminta PII berkontribusi lebih aktif lagi dalam mendukung pelaksanaan pembangunan yang digarap oleh Kementerian PUPR, seperti infrastruktur persiapan Presidensi Indonesia pada KTT G20 Bali, penataan kawasan Mandalika, hingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dalam hal ini, Basuki melayangkan apresiasi terhadap gagasan PII untuk melancarkan program Engineering 20 untuk menyukseskan G20 di Pulau Dewata. Sementara untuk ibu kota baru, Basuki menyebut dukungan dari PII akan turut mewujudkan target IKN sebagai Future City of Indonesia.

"Saya ingin pembangunan IKN dapat mencerminkan kecerdasan pembangunan infrastruktur Indonesia ke depan, sehingga pembangunan IKN ini harus dilakukan dengan kualitas yang terbaik menggunakan inovasi teknologi yang mutakhir," kata Menteri Basuki.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga menuturkan bahwa pihaknya punya dua tugas utama, yakni mengembangkan kompetensi para anggota, serta memberikan kontribusi pemikiran atau ide untuk mendukung pemerintah dalam setiap pembangunan demi kemajuan bangsa.

"Tugas kami salah satunya adalah mengembangkan kompetensi agar tercipta insinyur yang profesional," sebut Danis.

Terkait hal itu, PII akan terfokus untuk mendongkrak kualitas pendidikan sarjana teknik dan akreditasi program sarjana teknik, meningkatkan para sarjana teknik menjadi insinyur, hingga mendukung upaya peningkatan kuantitas dan kualitas profesi insinyur lewat sertifikasi.

"Termasuk mendukung registrasi para insinyur dalam rangka melaksanakan praktik keinsinyuran, serta secara internasional mengembangkan mutual recognition insinyur Indonesia," imbuhnya.

Melalui program-program strategis yang beriringan dengan dukungan pemerintah, utamanya Kementerian PUPR, Danis berharap PII bisa berkembang sebagai mitra kerja pemerintah dalam menghasilkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas di tanah air.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar