19 Oktober 2021
09:15 WIB
Editor: Fin Harini
PROBOLINGGO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mulai membangun jembatan kaca di kawasan Seruni Point Bromo Tengger Semeru yang berada di Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Tahap pengerjaannya dalam kurun waktu 11 bulan dengan dua anggaran yakni anggaran tahun 2021 dan anggaran tahun 2022," kata perekayasa madya mewakili Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Joko Purnomo di Kabupaten Probolinggo, Senin (18/10), dilansir dari Antara.
Nantinya dari jembatan kaca ini wisatawan bisa melihat pemandangan Bromo, Gunung Batok, dan Semeru serta jurang di bawah jembatan.
Kementerian PUPR bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo telah menyelesaikan permasalahan-permasalahan untuk pembangunan jembatan kaca tersebut.
"Terdapat kemunduran Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) karena beberapa lahan yang masih proses penyelesaian izin pembebasan," ungkapnya.
Ia mengatakan, program yang dilakukan pemerintah pusat itu telah didukung penuh oleh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Probolinggo. Pemenang tender proyek pembangunan jembatan kaca pun sudah ada, sedangkan pengerjaan tinggal menunggu turunnya SPMK.
"Mohon kerja sama Pemkab Probolinggo untuk melakukan percepatan proses kepengurusan lahan, sehingga lebih cepat pula turunnya SPMK dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tentang pembangunan jembatan kaca Seruni Point," tuturnya.
Dalam pembangunan jembatan kaca tersebut terdapat area-area strategis yakni terminal wisata yang terdiri dari tempat parkir, bangunan multi fungsi, amphitheater dan gate jembatan kaca.
Di lokasi tersebut juga terdapat shuttle area terdiri dari finish point yaitu kafe dan area penjemputan yang memanjakan para pengunjung jembatan kaca sambil menikmati pemandangan perbukitan dan Gunung Bromo.
Jembatan Kaca Seruni Point didesain tipe jembatan suspended-cable dengan panjang bentang 120 meter dan kedalaman jurang kurang lebih 80 meter, ukuran lantai memiliki lebar 1,8 meter dan 3 meter.
Untuk fondasinya dari tiang bor dan sumuran dengan material yang digunakan adalah kaca dengan pengaman berlapis SGP, struktur kaca pengaman berlapis (laminated glass) terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer).
Dalam pengujian lantai kaca terhadap beban rencana 3 mm dengan tegangan 12 MPa belum terdapat kerusakan pada kaca. Uji hancur kaca 1st break mencapai 6,29 ton defleksi 20,8 mm (bagian pertama).
Untuk bagian kaca kedua berkemampuan 3,98 ton defleksi 35,9 mm. Dari hasil uji kaca menjadi serpihan tetapi tidak lepas dari interlayernya. Setelah kedua lapisan kaca pecah, lapisan interlayer SGP masih mampu menahan beban.
"Untuk kelancaran proses pembangunannya, kami bersama Pemkab Probolinggo akan melakukan sosialisasi publik," ujarnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono mengatakan Pemkab Probolinggo sangat mendukung penuh progres pembangunan jembatan kaca di Seruni Point.
"Hal terpenting adalah pembangunan jembatan kaca harus benar-benar berkualitas dan terjamin keamanannya. Koordinasi dan komunikasi terus dilakukan dengan tim yang menangani pembangunan jembatan kaca itu," katanya.
Ia berharap pembangunan jembatan kaca itu membawa manfaat dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas pada umumnya, kemudian keuntungan lain adalah dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat Bromo Tengger Semeru.
Wisatawan mendaki ke kawah Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (13/6/2021). ANTARA FOTO/Umarul Faruq.
Homestay
Sebelumnya, PUPR menyatakan akan membangun 430 unit rumah bantuan program sarana hunian pariwisata (sarhunta) di kawasan Bromo Tengger Semeru.
"Kementerian PUPR siap mendukung pengembangan kawasan wisata dengan menata dan meningkatkan kualitas rumah penduduk. Dengan kondisi rumah penduduk yang ditingkatkan kualitasnya, maka para wisatawan yang datang berkunjung pun bisa lebih nyaman," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Minggu (17/10).
Selain meningkatkan kesehatan penduduk yang memiliki rumah tak layak huni, bantuan sarhunta ini mendukung sektor pariwisata.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, sebanyak 430 unit rumah tercatat menjadi penerima program peningkatan kualitas rumah swadaya untuk mendukung usaha pondok wisata atau homestay dan usaha pariwisata lainnya di KSPN BTS.
Jumlah unit rumah tidak layak huni yang dibangun untuk usaha lainnya adalah sebanyak 310 unit. Sedangkan sisanya sebanyak 120 unit mendapatkan bantuan homestay.
Disebutkan, untuk peningkatan kualitas usaha pariwisata tersebar di Kabupaten Probolinggo 32 unit, Kabupaten Pasuruan 27 unit, Kabupaten Malang 33 unit, dan Kabupaten Lumajang 28 unit.
"Total anggaran untuk pelaksanaan program ini senilai Rp25,99 miliar. Saat ini, progres fisik pembangunan di lapangan telah mencapai 70% dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini," ucapnya.
Sebagai informasi, kawasan wisata Gunung Bromo, di Jawa Timur, yang dibuka pada 6 September 2021, kembali ditutup untuk para wisatawan mulai 5 Oktober 2021, hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan kembali kawasan wisata Bromo tersebut mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomot 47 Tahun 2021.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (5/10), menjelaskan, penutupan tersebut dalam upaya meminimalkan dampak dan risiko penyebaran virus corona, bagi para pengunjung, petugas, dan masyarakat di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Pada 6-30 September 2021 kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru telah dikunjungi 7.904 wisatawan. Pintu masuk kawasan yang dibuka berada pada Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo. Rinciannya, wisatawan nusantara sebanyak 7.878 orang, dan mancanegara 26 orang.
Pada pembukaan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru beberapa waktu lalu, Balai Besar TNBTS menetapkan membatasi jumlah wisatawan yang masuk untuk mengantisipasi risiko penyebaran virus corona.
Saat itu ada lima titik yang diperbolehkan untuk dikunjungi para wisatawan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Lima titik tersebut adalah View Poin Penanjakan dengan kapasitas 222 orang, Bukit Kedaluh 107 orang, Bukit Cinta 31 orang, Mentigen 55 orang, dan Savana Teletubbies untuk 319 orang wisatawan. Secara keseluruhan, wisata Bromo dibuka dengan kapasitas 734 orang.