Pulse by Prudential Telah Diunduh Lebih dari 11 Juta Pengguna

JAKARTA – Chief Customer and Marketing Officer PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Karin Zulkarnaen mengungkapkan bahwa Pulse by Prudential telah diunduh lebih dari 11 juta pengguna di Indonesia.  

"Sejak pertama diluncurkan 2020, saat ini Pulse by Prudential telah diunduh oleh lebih dari 11 juta pengguna di Indonesia," kata Karin dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (10/5). 

Aplikasi mobile Pulse by Prudential dapat diakses oleh masyarakat umum melalui smartphone Android maupun iOS. 

Menurut Karin, Pulse by Prudential memberikan dukungan bagi penggunanya agar bisa hidup lebih sehat melalui beragam fitur kebugaran. 

Tak hanya itu, aplikasi ini juga disebut dapat mendukung kegiatan rohani bagi penganut agama Islam seperti fitur doa harian, pengingat waktu Sholat, hingga akses untuk membeli produk asuransi. 

Fitur lainnya bagi nasabah Prudential Indonesia dan Prudential Syariah adalah kemudahan mengakses beragam layanan polis, melakukan transaksi dari mana saja melalui telepon genggam, termasuk kemudahan dalam proses pengajuan klaim yang bisa dilakukan secara digital. 

Fokus Literasi Keuangan dan Asuransi
Dalam kesempatan yang sama, President Director of Prudential Syariah, Omar Anwar Sjawaldy mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong tumbuhnya tingkat literasi dan inklusi keuangan Syariah. 

Salah satu strategi yang diterapkan Prudential Syariah ialah berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis dan meluncurkan Sharia Knowledge Centre (SKC). 

"Kami berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis termasuk dalam meluncurkan Sharia Knowledge Centre (SKC) (www.shariaknowledgecentre.id) yang berfokus pada pilar informasi, literasi, inovasi, dan kolaborasi serta memprakarsai Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah bersama dengan Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI)," terangnya. 

Prudential Syariah juga menjalin kemitraan strategis dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang merupakan salah satu organisasi muslim terbesar di dunia. 

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah menyadari bahwa literasi keuangan dan asuransi berdampak pada ketahanan finansial masyarakat Indonesia di masa depan. 

Oleh karena itu, kedua perusahaan memfokuskan kegiatan literasi keuangan dan asuransi dari berbagai kalangan. 

Tercatat, sepanjang tahun 2022, perusahaan telah berhasil menjangkau lebih dari 11,5 juta orang baik dari kalangan ibu rumah tangga, remaja, hingga anak-anak. 

Dalam hal pemberdayaan komunitas, kedua perusahaan juga memiliki program Desa Maju Prudential (DMP). Yakni, pembangunan komunitas masyarakat pra-sejahtera di wilayah Desa Mauk, Tangerang, Banten yang telah membangun 83 rumah warga pra-sejahtera, tiga sarana air bersih, dan 30 toilet pribadi. 

Baca Juga: Prudential Syariah Resmi Luncurkan Kanal Literasi SKC

Kemudian, merenovasi tiga sekolah dan mengadakan pelatihan untuk hidup lebih bersih,sehat dan berdaya bagi masyarakat Desa Maju Prudential. 

President Director Prudential Indonesia Michellina Laksmi Triwardhany atau yang akrab disapa Dhany menambahkan, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah terus berinovasi dan memperkuat perannya di masyarakat untuk menjadi lebih dari life insurance, namun juga sebagai Living Insurance yang mampu hadir mendampingi kehidupan nasabah setiap harinya. 

Strategi yang diterapkan yakni mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui aplikasi Pulse by Prudential. Serta, terus menghadirkan perlindungan melalui ragam inovasi produk dan layanan untuk selalu hadir di setiap tahap kehidupan, termasuk ketika risiko menimpa nasabah. 

“Kami berharap bahwa seluruh inovasi dan dukungan yang kami hadirkan mampu membantu masyarakat Indonesia dan nasabah lebih berdaya dalam menghadapi tantangan hidup kini dan di masa depan, sehingga bersama-sama dapat #yakinmelangkah menuju hidup yang lebih sehat dan lebih sejahtera, untuk mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan,” tutup Dhany. 

Sekadar informasi, sepanjang tahun 2022, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah telah merilis 12 produk tradisional, lima produk PAYDI, satu produk digital, dan 30 subdana.