c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

EKONOMI

22 September 2021

17:47 WIB

Progres Proyek RDMP Balongan Lampaui Target Konstruksi

Pertamina optimistis proyek RDMP Balongan selesai pada Mei 2022

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Fin Harini

Progres Proyek RDMP Balongan Lampaui Target Konstruksi
Progres Proyek RDMP Balongan Lampaui Target Konstruksi
Foto udara kawasan Kilang RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (24/1/2020). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.

JAKARTA – Induk usaha Subholding Refining & Petrochemical yakni PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) mengumumkan, progres proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balongan Fase 1, hingga September 2021 telah mencatat angka 30,43% dari target 29,77%.

Kemajuan pembangunan yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut meliputi tahap Engineering, Procurement, and Construction atau EPC. Pada bulan ini, RDMP Balongan Pertamina juga sudah memulai proses konstruksi untuk mechanical dan piping.

“Capaian EPC dari RDMP Balongan terutama ditunjang dengan percepatan konstruksi. Saat ini, konstruksi sudah terealisasi sebesar 36,22%. Angka ini cukup jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar 28,159 %,” sambung Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Ifki Sukarya, Rabu (22/9).

Melalui keterangan resminya, Ifki menyebutkan PT KPI telah menerapkan sejumlah strategi, termasuk kontrak Dual Feed Competition (DFC) untuk memastikan tahapan proyek RDMP Balongan berjalan sesuai target.

DFC merupakan strategi kontrak yang menandingkan dua atau lebih praktik Front End Engineering Design (FEED). Dengan begitu, kajian dan perencanaan eliminasi proyek dapat dilakukan lebih awal tepatnya dalam fase FEED.

“Dengan strategi DFC yang kami terapkan, kedatangan material, progress construction civil seperti piling, foundation work, dan steel structure, lalu piping fabrication dapat dilakukan lebih cepat dari perencanaan,” tegas Ifki. 

Menurut dia, progres positif proyek RDMP Balongan ditunjang oleh milestones-milestones terdahulu, termasuk revamping fasilitas penyulingan minyak mentah atau Crude Distillate Upgrading (CDU) pada Februari 2021. Juga berkat penyelesaian dokumen proses, mechanical dan civil engineering yang sudah rampung 100% pada Agustus 2021.

“Dengan kemajuan konstruksi yang cukup pesat ini, harapan kami target penyelesaian proyek pada Mei 2022 dapat tercapai,” ujar Ifki. 

Ia menilai, progres RDMP Balongan membuktikan kiprah PT KPI dalam melakukan transformasi bisnis kilang dan petrokimia, pasca Legal End State 1 September 2021 lalu.

“RDMP merupakan bagian dari roadmap transformasi bisnis PT KPI, di mana salah satu misi PT KPI adalah pemenuhan produk BBM ramah lingkungan berstandar euro IV/V pada 2022 nanti,” sambungnya.

Selain itu, program RDMP yang dikelola PT KPI bertujuan meningkatkan fleksibilitas pengolahan minyak mentah, meningkatkan kuantitas produk, dan meningkatkan kompleksitas kilang agar dapat menghasilkan lebih banyak produk bernilai tinggi. 

Paralel dengan percepatan konstruksi RDMP Balongan, PT KPI juga menggenjot progres revitalisasi atau peremajaan peralatan di unit Residue Catalytic Cracking (RCC). 

“Unit RCC merupakan fasilitas yang penting dalam menunjang optimasi produksi BBM di Kilang Balongan, karena berfungsi untuk meningkatkan nilai produk dengan bantuan katalis,” jelas Ifki.

Ia menambahkan, terdapat tiga kegiatan utama proyek revitalisasi RCC, yaitu turn around, pembangunan new construction jetty, serta penggantian dan perawatan sejumlah peralatan seperti reactor assy dan orifice chamber.

Peningkatan TKDN
Tidak hanya mendorong kemajuan teknologi kilang dan industri petrokimia, proyek RDMP Balongan pertamina juga mendukung peningkatan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Tentunya, salah satu komponen TKDN yang dipergunakan yaitu pemanfaatan tenaga kerja lokal dan daerah setempat untuk melaksanakan proyek RDMP,” jelas Ifki. 

Dalam fase 1 yang saat ini tengah berlangsung, RDMP Balongan ditargetkan dapat mendukung penyerapan TKDN sebesar 50% yang terdiri dari 35% jasa dan 15% barang.

“Kami memperhatikan benar keberlanjutan proyek RDMP Kilang RU VI untuk kebermanfaatan masyarakat lokal. Maka dari itu semaksimal mungkin proyek RDMP Balongan Fase 1 ini akan menggunakan pekerja lokal sesuai dengan kompetensi yang ada di masyarakat sebagai bentuk perhatian Pertamina kepada warga sekitar,” jelasnya.

Implementasi TKDN Pertamina sejalan dengan arahan pemerintah untuk selalu memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, termasuk dalam pengelolaan energi baru dan terbarukan.

Dalam menjalankan amanahnya sebagai induk usaha kilang dan petrokimia, PT KPI bersinergi dengan Pertamina, termasuk dalam pengembangan RDMP sesuai kebutuhan energi nasional. 

“Program RDMP yang dikelola PT KPI harus adaptif dalam menjawab ketahanan energi nasional. Dari sisi investasi, rescaling RDMP berhasil menekan biaya investasi dari US$47 miliar menjadi US$43 miliar,” ujar Ifki.

Proyek-proyek perluasan kilang yang dikelola PT KPI mencakup RDMP Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Dumai. Selain itu, PT KPI juga mengelola Grass Root Refinery atau pembangunan kilang baru di Tuban.  

Adapun RDMP Balongan merupakan bagian dari PSN yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi kilang Balongan dari 125 million barel stream per day (MBSD) menjadi 150 MBSD.

Ifki mengklaim, proyek-proyek Pertamina terus dalam pengerjaan dan pemantauan ketat untuk dapat mencapai realisasi yang ditargetkan dan segera memberi manfaat untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar