10 Juni 2021
10:29 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Produk Indonesia diminati di Dubai setelah pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) membuka pariwisatanya. Dalam pameran produk perhotelan bertajuk The Hotel Show 2021 di Dubai World Trade Center, produk-produk perhotelan atau hospitality mencatatkan potensi transaksi sebesar US$1,56 juta.
The Hotel Show adalah pameran di bidang hospitality berskala internasional terbesar di wilayah Timur Tengah dan Afrika bagian utara.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyambut baik kegigihan pelaku usaha nasional yang tetap tangguh memanfaatkan berbagai peluang perdagangan, khususnya ekspor.
Didi juga menilai, keikutsertaan Indonesia pada kegiatan tersebut merupakan optimalisasi peluang yang muncul di tengah pandemi covid-19. Melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), pemerintah berkomitmen terus memfasilitasi pelaku usaha dalam negeri untuk memperkuat kinerja ekspor.
"Selain itu, partisipasi Indonesia juga menunjukkan komitmen untuk terus menyasar negara-negara tujuan ekspor nontradisional guna meningkatkan kinerja perdagangan nasional,” jelasnya dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu (9/6).
Sementara itu Dubes RI untuk UEA Husin Bagis mengatakan, keikutsertaan Indonesia pada The Hotel Show 2021 merupakan peluang besar untuk menghidupkan kembali produk-produk nasional di sektor hospitality, yang sempat mengalami penurunan permintaan karena pandemi.
“Kami berharap produk Indonesia dapat sukses di industri perhotelan Dubai sebagai pusat hiburan di wilayah Timur Tengah, serta kawasan Timur Tengah dan Afrika,” jelasnya.
Kepala ITPC Dubai Muhammad Khomaini menjelaskan, potensi transaksi di pameran yang sama menunjukkan produk-produk hospitality Indonesia diminati wisatawan Timur Tengah.
“Potensi transaksi juga didorong oleh mulai menggeliatnya industri perhotelan di Dubai, usai pemerintah UEA membuka kembali kedatangan wisatawan asing pada Juli 2020,” imbuh Khomaini.
Ia mengungkapkan, pada November 2020, tingkat hunian hotel di Dubai mendapatkan peringkat kedua tertinggi di dunia, melampaui London dan Paris. Sebelumnya, berdasarkan data pemerintah UEA, tingkat hunian hotel di Dubai pada Juni 2020 tercatat sebesar 26,3% atau turun 60,8% dibandingkan Juni 2019.
Pada pameran kali ini, Indonesia menghadirkan sembilan pelaku usaha di sektor perhotelan. Termasuk jasa perhotelan yaitu penyedia tenaga kerja perhotelan dan jasa penyedia manajemen sistem perhotelan.
Keikutsertaan para peserta pameran tersebut difasilitasi Kemendag melalui ITPC Dubai. Para pelaku usaha menampilkan produk-produknya di Paviliun Indonesia yang terletak di Zabeel Hall 2 DWTC.
Kesembilan pelaku usaha tersebut yaitu PT Merpati Mahardika, dengan produk minyak esensial dan fasilitas hotel, PT Bahtera Jaya Persada penyedia handuk dan linen hotel, PT Versaguna International yang mengusung perlengkapan mandi, fasilitas, aksesori, dan desain interior hotel. Lalu, Kopi Ketjil Indonesia dengan produk biji kopi dan kopi specialty.
Kemudian, CV Jawa Classic Aesthetic Furniture and Craft yang memasarkan kerajinan tangan. PT Haeng Nam Sejahtera Indonesia serta PT Jenggala Keramik Bali dengan produk keramik dan peralatan meja hotel. PT Pyxis Ultimate Solution yang menyediakan jasa manajemen sistem perhotelan, dan PT Sukamulia Mandiri Agung sebagai penyedia tenaga kerja perhotelan.
“Kehadiran perusahaan yang bergerak di bidang jasa ini menjadi pembeda paviliun Indonesia dengan paviliun negara lain. Hal ini rupanya juga membuat paviliun Indonesia semakin ramai didatangi pengunjung,” jelas Khomaini.
Sebanyak 2.412 orang telah mengunjungi The Hotel Show 2021. Para pengunjung berasal dari berbagai negara antara lain Arab Saudi, Korea Selatan, Pakistan, India, Mesir, Prancis, Libanon, Inggris, Afrika Selatan, dan Turki. Pada 2020, pameran ini sempat dibatalkan penyelenggara akibat pandemi.
Pada pameran The Hotel Show 2021, ITPC Dubai juga memfasilitasi penjajakan kesepakatan dagang atau business matching antara PT Pyxis Ultimate Solution dan Royal Diamond Group Abu Dhabi. Royal Diamond Group adalah salah satu grup korporasi di Abu Dhabi yang memiliki beberapa usaha hotel dan properti di UEA.
Perusahaan tersebut mengungkapkan ketertarikan untuk bekerja sama dengan PT Pyxis Ultimate Solution dalam pengembangan teknologi informasi perhotelan.
Neraca Dagang Indonesia-UEA
Akumulasi perdagangan Indonesia-UEA pada Januari-April 2021 mencapai US$1,73 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$550,76 juta. Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA, di antaranya perhiasan, kendaraan, kelapa sawit, kertas karton, dan kain tenun sintetis.
Sementara, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar US$1,2 miliar. Komoditas impor utama Indonesia dari UEA, yakni produk besi, aluminium, propylene, acyclic hydro, dan biji plastik.
Pada 2020, nilai total perdagangan Indonesia-UEA tercatat sebesar US$3,95 miliar. Total ekspor Indonesia ke UEA pada tahun yang sama sebesar US$1,34 miliar. Sementara, impor Indonesia dari UEA mencapai US$2,61 miliar.