c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

30 Juli 2025

20:19 WIB

Produk Halal RI Menarik Minat Dunia, Raup Potensi Transaksi Rp9,19 M

Berbagai produk halal Indonesia mulai dilirik berbagai negara, salah satunya dalam ajang pameran Mega Halal Bangkok 2025.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">Produk Halal RI Menarik Minat Dunia, Raup Potensi Transaksi Rp9,19 M</p>
<p id="isPasted">Produk Halal RI Menarik Minat Dunia, Raup Potensi Transaksi Rp9,19 M</p>

Indonesia ikut dalam Mega Halal Bangkok 2025 yang berlangsung selama 16—18 Juli 2025 di BITEC di Bangkok, Thailand, dan meraup potensi transaksi Rp19,9 miliar. Sumber: Kementerian Perdagangan

BANGKOK - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan, produk-produk halal Indonesia berhasil catatkan potensi transaksi signifikan hingga US$563 ribu atau sekitar Rp9,19 miliar dalam pameran Mega Halal Bangkok 2025. Menurut Atase Perdagangan RI Bangkok, Rafika Arfani, paviliun Indonesia berhasil menarik perhatian para buyer internasional, khususnya produk gaya hidup (lifestyle) seperti fesyen, kosmetik, dan dekorasi rumah.

"Indonesia memamerkan beragam produk unggulan dengan potensi ekspor tinggi, mulai dari fesyen muslim kontemporer, batik, kosmetik inovatif, kopi specialty, makanan ringan premium, hingga perhiasan dan kerajinan tangan. Keberagaman produk ini menunjukkan bahwa Indonesia siap memimpin evolusi industri halal yang tidak lagi terbatas pada makanan dan minuman," ujar Rafika dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Rabu (30/7).

Keikutsertaan Indonesia dalam Mega Halal Bangkok 2025 yang berlangsung selama 16—18 Juli 2025 di Bangkok International Trade and Exhibition Center (BITEC) di Bangkok, Thailand ini, dinilai Rafika sebagai langkah tepat untuk semakin mempromosikan produk halal Indonesia.

Baca Juga: Kalah dari Thailand dan Korea, Kemenperin Akui Branding Produk Halal RI Masih Minim

Apalagi potensi sektor halal Indonesia, menurut Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand Rachmat Budiman yang membuka secara resmi paviliun Indonesia, memiliki irisan yang sangat luas dengan sektor gaya hidup serta makanan dan minuman.

"Keikutsertaan dalam Mega Halal Bangkok 2025 adalah langkah konkret dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia untuk go international dan memperluas jaringan bisnisnya. Respons positif yang kami terima membuktikan bahwa kualitas dan kreativitas produk Indonesia diakui di panggung dunia,” ujar Dubes Rachmat.

Kembali menambahkan, Rafika menyebut keikutsertaan Indonesia di pameran tersebut menjadi bentuk diplomasi ekonomi untuk menampilkan kemajuan industri halal.

"Tingginya antusiasme calon mitra usaha Thailand dan respons positif dari pengunjung pameran memberikan sinyal dan gambaran wajah industri halal Indonesia yang modern, kreatif, dan berdaya saing tinggi,” kata Rafika.

Potensi Produk Kosmetik
Dia menyampaikan, selama pameran berlangsung, para pelaku usaha Indonesia yang terlibat seperti Damakara di sektor fesyen dan PT Multi Indo Citra (Kalia) di sektor kosmetik, mendapatkan apresiasi sangat tinggi para pengunjung. Hal ini terlihat dari tingginya minat kerja sama yang kuat dari berbagai negara, seperti Thailand, Malaysia, Taiwan, Arab Saudi, India, Tiongkok, Jepang, dan Kuwait.

Keberhasilan ini turut didukung kegiatan business matching dan forum diskusi yang efektif menjembatani produsen Indonesia dengan distributor serta pembeli potensial.

New Product Development Manager Kaila, Felicia Indriani menyampaikan, keikutsertaan pada pameran ini memberi para pelaku usaha kesempatan untuk bisa mendapatkan gambaran potensi produk kosmetik di pasar Thailand.

“Respons publik Bangkok atas produk lipstick dan lip balm kami sangat baik. Kami mendapatkan cukup banyak penawaran dari beberapa calon mitra distributor di Bangkok yang harus segera ditindaklanjuti setelah pameran usai,” ujar Felicia.

Baca Juga: Pemerintah Wajibkan Kosmetik Bersertifikat Halal

Diketahui, partisipasi strategis Indonesia pada Mega Halal Bangkok 2025 merupakan inisiatif yang difasilitasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan RI; Kementerian Perindustrian RI; Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta; serta Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI).

Lebih lanjut, terkait total nilai perdagangan Indonesia-Thailand periode Januari—Mei 2025 dari data Kemendag tercatat sebesar US$7,86 miliar. Nilai tersebut terdiri dari ekspor Indonesia ke Thailand yang mencapai US$4,00 miliar dan impor dari Thailand US$3,85 miliar. Ini artinya Indonesia mengalami surplus US$147,10 juta terhadap Thailand.

Sementara itu, pada 2024, total perdagangan Indonesia dengan Thailand mencatatkan nilai US$17,44 miliar. Ekspor Indonesia ke Thailand tercatat sebesar US$7,70 miliar dan impor dari Thailand US$9,73 miliar.

Adapun ekspor utama Indonesia ke Thailand, antara lain, minyak petroleum dan minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen; batu bara, briket, ovoid dan bahan bakar padat dari batu bara; gas petroleum dan gas hidrokarbon; tembaga dimurnikan dan paduan tembaga; serta bagian dan aksesori kendaraan bermotor. Sedangkan, impor Indonesia dari Thailand, antara lain, beras, bagian dan aksesori kendaraan bermotor, gula tebu atau gula bit dan sukrosa murni kimiawi dalam bentuk padat, polimer dari etilena dalam bentuk asal, dan kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar