c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

23 Mei 2025

08:20 WIB

Prabowo Restui Proyek Baterai EV Huayou Groundbreaking Sebelum Agustus

Presiden Prabowo menyetujui peralihan investasi proyek ekosistem baterai kendaraan listrik dari LG ke Huayou. Groundbreaking proyek pabrik sel baterai EV Huayou akan dilakukan sebelum Agustus 2025.

Penulis: Al Farizi Ahmad

Editor: Khairul Kahfi

<p>Prabowo Restui Proyek Baterai EV Huayou <em>Groundbreaking</em> Sebelum Agustus</p>
<p>Prabowo Restui Proyek Baterai EV Huayou <em>Groundbreaking</em> Sebelum Agustus</p>
Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Perkasa Roeslani dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat memberikan pernyataan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/5/2025). Antara/Fathur Rochman

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui peralihan investasi proyek ekosistem baterai kendaraan listrik dari konsorsium LG ke konsorsium Zhejiang Huayou Cobalt Co, perusahaan asal China.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi proyek ekosistem baterai kendaraan listrik mencapai US$9,8 miliar. Sebanyak US$1,2 miliar di antaranya telah dikerjakan oleh konsorsium yang dilakukan oleh LG. Dengan demikian, konsorsium Huayou akan melanjutkan investasi sebesar sekitar US$8,6 miliar.

"Tadi sudah diputuskan, sudah disetujui oleh Bapak Presiden. Atas arahan Presiden sekarang sudah dilakukan oleh konsorsium Huayou. Dan, ini tidak ada masalah lagi dan ini sudah siap untuk dilakukan groundbreaking,” katanya seusai menghadiri rapat terbatas membahas kelanjutan proyek hilirisasi kendaraan listrik di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (22/5).

Baca Juga: Danantara Injeksi Pendanaan Megaproyek Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Turut hadir dalam rapat yang dipimpin Prabowo itu antara lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, dan COO Danantara Dony Oskaria.

Bahlil melanjutkan, groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek pabrik sel baterai kendaraan listrik yang dipimpin Huayou akan dilakukan sebelum Agustus 2025. Porsi saham dalam joint venture di proyek tersebut tetap sesuai kesepakatan, yakni 51% oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan 30% dalam joint venture selanjutnya.

”Kami sedang mengupayakan untuk ada kenaikan karena Danantara juga akan ikut berpartisipasi. Arahan Bapak Presiden, kami akan memaksimalkan untuk di atas 40%, bahkan sampai dengan 50%,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Bahlil kembali meluruskan isu keluarnya LG dari proyek ambisius ini adalah keliru. Hal yang terjadi, jelasnya, pemerintah memutuskan untuk membatalkan kerja sama karena negosiasi dengan LG dianggap terlalu lama.

”Saya sebagai Ketua Satgas waktu itu, kemudian memutuskan untuk membatalkan apa yang dilakukan oleh LG karena terlalu lama. Kemudian, saya sama Pak Rosan bersama-sama rapat dengan Pak Erick untuk kita mencari penggantinya, yaitu Huayou. Kira-kira ini informasi yang clear,” terangnya.

Baca Juga: Bahlil Ungkap Alasan Pemerintah Keluarkan LG Dari Proyek Baterai EV

Rapat itu juga membahas kemajuan proyek kerja sama dengan perusahaan baterai asal China CATL. Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan menekankan, pentingnya keterlibatan Danantara dalam memperkuat posisi Indonesia dalam kedua proyek raksasa tersebut.

Menurut Rosan yang juga menjabat Kepala BPI Danantara itu, Indonesia dapat menguasai rantai nilai industri kendaraan listrik dunia. Kedua konsorsium itu, menurut rencana, akan mengelola ekosistem dari tambang hingga produksi baterai.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar