c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

EKONOMI

25 Maret 2022

15:00 WIB

Posisi Investasi Indonesia Meningkat pada Kuartal IV/2021

Pada akhir kuartal IV/2021, posisi investasi internasional (PII) Indonesia mencatat kewajiban neto US$278,6 miliar atau 23,5% dari PDB.

Penulis: Rheza Alfian

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Posisi Investasi Indonesia Meningkat pada Kuartal IV/2021
Posisi Investasi Indonesia Meningkat pada Kuartal IV/2021
Foto pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (10/12/2021). ANTARAFOTO/Galih Pradipta.

JAKARTA – Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada kuartal IV/2021 mencatat kewajiban neto yang meningkat. Pada akhir kuartal IV/2021, PII Indonesia mencatat kewajiban neto US$278,6 miliar atau 23,5% dari produk domestik bruto (PDB), meningkat dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir kuartal III/2021 sebesar US$277,3 miliar atau 24,2% dari PDB.

“Peningkatan kewajiban neto tersebut berasal dari peningkatan posisi kewajiban finansial luar negeri (KFLN) dan penurunan posisi aset finansial luar negeri (AFLN),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (25/3).

Ia menjelaskan, posisi KFLN Indonesia meningkat tipis, sejalan dengan aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung. Posisi KFLN Indonesia naik 0,1% secara kuartalan (quarter to quarter/qtq) dari US$709,2 miliar pada akhir kuartal III/2021 menjadi US$709,6 miliar pada akhir kuartal IV/2021.

Erwin bilang, peningkatan kewajiban tersebut antara lain disebabkan oleh aliran masuk investasi langsung dalam bentuk ekuitas sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi domestik.

“Peningkatan KFLN juga dikontribusikan oleh faktor revaluasi positif atas nilai instrumen keuangan domestik yang dipengaruhi kenaikan kinerja saham serta penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, posisi AFLN Indonesia juga sedikit menurun, sejalan dengan kebutuhan pembiayaan. 

Pada akhir kuartal IV/2021, posisi AFLN sedikit turun sebesar 0,2% qtq dari US$431,9 miliar pada akhir kuartal sebelumnya menjadi US$431,0 miliar.

Penurunan aset investasi lainnya bersumber dari penarikan simpanan sektor swasta domestik pada bank di luar negeri sejalan dengan kebutuhan pembiayaan aktivitas perekonomian serta penurunan cadangan devisa antara lain disebabkan oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

“Penurunan posisi AFLN lebih lanjut tertahan oleh revaluasi positif akibat peningkatan rerata indeks saham dan harga aset lainnya pada negara penempatan,” kata Erwin.

Lebih lanjut, perkembangan PII Indonesia secara keseluruhan 2021 mencatat penurunan kewajiban neto dibandingkan dengan posisi akhir tahun sebelumnya. PII Indonesia mencatat kewajiban neto sebesar US$278,6 miliar pada 2021 atau 23,5% dari PDB, turun dibandingkan dengan posisi kewajiban neto pada akhir 2020 sebesar US$280,0 miliar atau 26,4% dari PDB.

Penurunan kewajiban neto PII tersebut didorong oleh posisi AFLN yang meningkat US$26,5 miliar atau naik 6,6% yoy terutama dari aset investasi lainnya dan cadangan devisa, melampaui peningkatan posisi KFLN sebesar US$25,1 miliar atau naik 3,7% yoy utamanya dari kewajiban investasi langsung dan investasi portofolio.

Erwin mengatakan BI memandang perkembangan PII Indonesia pada kuartal IV/2021 dan keseluruhan tahun 2021 tetap terjaga serta mendukung ketahanan eksternal.

Hal ini tercermin dari rasio PII Indonesia terhadap PDB untuk keseluruhan 2021 yang menurun dibandingkan 2020. Selain itu, struktur kewajiban PII Indonesia juga didominasi oleh instrumen berjangka panjang yakni 93,9% utamanya dalam bentuk investasi langsung. 

Ke depan, BI meyakini kinerja PII Indonesia akan tetap terjaga sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi covid-19 yang didukung sinergi bauran kebijakan BI dan Pemerintah, serta otoritas terkait lainnya.

“Meskipun demikian, BI akan tetap memantau potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian,” ucap Erwin.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar