09 Oktober 2023
15:36 WIB
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, saat ini dirinya mulai melakukan penataan di Kementerian Pertanian (Kementan). Beberapa arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada dia diantaranya mulai mempersiapkan kedatangan impor beras, persiapan masa tanam padi, dan perpupukan.
Seluruh persiapan tersebut kata Arief telah dibahas sejak dua hari lalu usia dirinya diumumkan menjadi Plt. Mentan oleh Presiden Jokowi. Dia pun mengaku akan mengawal eksekusi seluruh sisa program Kementan. Oleh karena itu, Arief menyatakan telah berkoordinasi dengan jajaran di Kementan sekaligus membahas program percepatan dalam jangka waktu 3 bulan.
"Ini semua eselon I dan II, Dirjen Bun (Dirjen Perkebunan.red), semuanya saya lagi minta quick win 3 bulan. Jadi dalam 2 hari terakhir ini saya minta beliau-beliau semua mempersiapkan. Saya mau kawal eksekusinya satu per satu detail," ujar Arief saat ditemui di Kementan, Senin (9/10).
Baca Juga: Bapanas: Sepanjang 2023, Indonesia Impor Beras Lebih Dari 2 Juta Ton
Terkait impor beras, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini menjelaskan, dari kuota 2023 sebanyak 2 juta ton, masih tersisa 400 ribu ton. Seluruhnya akan masuk paling lambat November 2023.
Kemudian untuk impor kuota tambahan tahun ini yang diminta Jokowi masuk 1,5 juta ton di akhir tahun ini, kata Arief belum memungkinkan.
"(Impor) 2 juta ton November paling lambat. Kemudian penambahan 1,5 juta ton berapapun yang bisa masuk untuk mem-backup lebih baik. (1,5 juta ton) Desember masuk memang kayanya agak sulit ya," tutur Arief.
Alasan sulitnya impor 1,5 juta ton itu menurutnya karena butuh waktu lama untum bongkar muat. Ia mencontohkan, untuk bongkar muat impor beras sebanyak 270 ribu ton pada satu pengiriman saja perlu waktu hingga 6 hari.
"Jadi saya sudah minta tolong Dirut Bulog dan saya juga telepon Dirut Pelindo untuk siapkan ekstra waktu bongkar kapal secepatnya. Untuk unload kapal itu secepatnya akan 8 port yang ada di Indonesia mulai dari atas bawah semua sampai ke Indonesia Timur," ungkap Arief.
Baca Juga: KPK Cegah Syahrul Yasin Limpo Dan Keluarga Ke Luar Negeri
Selanjutnya, menurut Arief, terkait persiapan tanam untuk masa tanam (MT) I yang berlangsung pada November 2023 sampai Maret 2024, pihaknya akan mempersiapkan perpupukan melalui pengawasan pupuk komersial dan subsidi.
"Berikutnya lagi persiapan tanam MT I jadi nomor satu itu pupuk. 26 ribu titik outlet lebih punyanya PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company) atau Pupuk Indonesia itu akan saya kontrol semuanya. Harus ada pupuk baik komersial maupun subsidi," tutur dia.