03 Juli 2021
17:34 WIB
Penulis: Zsasya Senorita
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN Syamsul Huda menyatakan PLN siap memenuhi kebutuhan listrik industri pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter di Sulawesi. Pasalnya, PLN mencatat potensi demand pelanggan besar atau smelter tercatat sebanyak 61 pelanggan dengan daya 7.184 MVA berdasarkan hasil penelusuran hingga akhir Juni 2021.
"Untuk meyalurkan daya listrik tersebut, PLN juga akan membangun 7.052 kms Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan 4.702 MVA Gardu Induk yang tersebar di seluruh Sulawesi. Saat ini, PLN sudah melayani empat pelanggan smelter dengan total kapasitas 245 MW di seluruh Sulawesi," jelas Huda secara tertulis, Sabtu (3/7).
Ia menyebutkan, sejauh ini, sistem kelistrikan di Sulawesi mempunyai daya mampu sebesar 2.365 MW, dengan cadangan daya 602 MW. Komposisi pasokan daya tersebut 20,34% dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Berdasarkan RUPTL 2021–2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 3.698 MW.
Kemarin, Jumat (2/7), PLN menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Daya 50 MVA Dengan Layanan khusus Business to Business menggunakan tarif premium platinum PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar) dengan PT Tiran Mineral.
Perusahaan di bawah naungan grup bisnis milik mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yakni Tiran Group, diklaim sebagai salah satu investor yang telah memberikan kontribusi besar di Konawe Utara. Huda pun menyebutkan, Grup bisnis dengan total 38 perusahaan di dalamnya, telah mengumpulkan dana senilai Rp1,8 triliun untuk membangun smelter di Konawe Utara.
Kesepakatan jual beli listrik dimaksud, ditandatangani GM PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid dengan Direktur PT Tiran Mineral, disaksikan langsung Bupati Konawe Utara, Founder Tiran Group, dan secara daring oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN Syamsul Huda, serta Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.
Sebelumnya, Penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Daya 50 MVA dengan Layanan Khusus Business To Business dimulai dengan Nota Kesepahaman antara PLN UIW Sulselrabar dengan PT Tiran Mineral tentang Jual Beli Tenaga Listrik tanggal 18 Februari 2021 di Makassar.
Huda menuturkan, proses pekerjaan konstruksi dalam rangka pemenuhan penyaluran tenaga listrik ke PT Tiran Mineral akan berlangsung selama 18 bulan.
"PLN memperkirakan penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi kepada PT Tiran Mineral dengan daya tersambung sebesar 50 MVA pada Maret 2023," tambahnya.
Ia pun menyatakan bahwa PLN berkomitmen mendukung pengembangan industri smelter melalui pemenuhan kebutuhan listrik yang andal. Pasalnya, sektor industri tersebut dikategorikan dalam penghiliran nikel yang membutuhkan energi listrik besar.
Huda mengatakan, potensi nikel di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah sangat besar. Melihat potensi tersebut, sesuai kebijakan pemerintah, nikel harus diolah melalui industri hilir agar dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.
Sementara itu, Direktur PT Tiran Mineral Nurfausiah Nuhri meyakini, adanya kesepakatan kerja sama jual-beli listrik smelter antara PLN dan Tiran Mineral akan memberi kepastian bisnis. Ia menginformasikan ke depannya, Tiran Mineral bakal melakukan pengembangan hingga 5 unit fasilitas pemurnian.
Tidak hanya itu, kehadiran Tiran Mineral sebagai kawasan industri smelter pertama di Konawe Utara, diharapkan mendorong pengembangan industri smelter di kabupaten ini.
"Dengan kinerja yang tinggi dan biaya yang rendah, memberikan masukan kepada negara, tentunya itu yang diharapkan," ungkap Nurfausiah.
Pendiri Tiran Mineral Group Andi Amran juga optimistis, kolaborasi Tiran Mineral dan PLN bisa memberikan dampak luar biasa bagi perekonomian masyarakat di Konawe Utara dalam situasi pandemi ini.
“Tanpa PLN, kehadiran Tiran Mineral sebagai kawasan Industri smelter pertama di Konawe Utara tentunya tidak akan terwujud. Kita patut berbangga dan wajib menjaga dan mendorong usaha industri smelter di Konawe Utara," tutur Andi.
Secara virtual, Direktur Tonghua Jianxin Technologi Dong Hong Wei juga mengapresiasi kebutuhan listrik yang disiapkan PLN. Selain mengapresiasi, Wei optimis dapat mengajak investor lain, untuk ikut berinvestasi di Indonesia. Sebab, kebutuhan listrik sepertinya tidak akan menjadi masalah, khususnya di Sulawesi Tenggara.
"Terima kasih PLN. Pastinya kami akan merasa aman berinvestasi karena kebutuhan listrik yang disiapkan sudah memenuhi kebutuhan kami," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Konawe Utara Ruksamin mengapresiasi, kesepakatan jual-beli listrik antara PLN dan PT Tiran Mineral. Menurutnya, kesepakatan ini merupakan kerja sama strategis yang akan berkontribusi untuk pembangunan daerah.
“Selamat atas penandatanganan ini (PLN dan PT Tiran Mineral), dan semoga ini menjadi sesuatu yang luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Konawe Utara," tutur Ruksamin.
Pihaknya berharap, pasokan listrik yang memadai di Sulawesi Tenggara dapat mendukung produktivitas serta kesejahteraan bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara khususnya di Konawe Utara.