c

Selamat

Rabu, 8 Mei 2024

EKONOMI

04 Januari 2023

17:48 WIB

Pinhome: Resesi jadi Peluang Dapatkan Properti dengan Harga Murah

Meski banyak sentimen negatif terkait ekonomi di tahun 2023, Pinhome punya pandangan optimistis soal properti.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Rheza Alfian

Pinhome: Resesi jadi Peluang Dapatkan Properti dengan Harga Murah
Pinhome: Resesi jadi Peluang Dapatkan Properti dengan Harga Murah
Pengunjung melihat maket perumahan pada pameran Indonesia Properti Expo 2022 di JCC, Jakarta, Minggu (20/11/2022). Antara Foto/Rivan Awal Lingga

JAKARTA – Pada awal 2023 ini, mempunyai hunian masih menjadi impian yang diidam-idamkan banyak orang, tapi informasi tentangnya sangat terbatas dalam aspek ketersediaan dan aksesibilitas. 

Selain itu kabar soal resesi tahun ini membuat masyarakat maju mundur saat ingin membeli properti. 

Head of Business and Development Pinhome Albert Karwelo memberikan pandangannya mengenai optimisme investasi properti di tahun 2023. 

Dia mengatakan, bagi kalangan yang sudah memiliki persiapan lebih awal khususnya dana, kabar resesi yang marak diperbincangkan belakangan ini dapat menjadi peluang. 

"Ini adalah golden opportunity untuk mendapatkan properti dengan harga dan bunga yang relatif lebih murah. Never miss out an opportunity like a good recession," katanya dalam pernyataan resminya, Rabu (4/1).

Dia menilai minimnya informasi yang beredar serta validitas dari informasi juga menjadi penyebab banyaknya masyarakat yang belum terlalu paham seputar dunia properti. Belum lagi, diperlukan modal cukup besar untuk membeli hunian sebagai kebutuhan primer.

"Pinhome dan BNI DigiGriya pun mencoba menjawab peluang tersebut lewat Instagram Live bertajuk, “Finansial 2023: Beli Rumah jadi Investasi yang Menjanjikan Loh!”. Webinar tersebut diisi oleh orang yang kompeten didalamnya," sambungnya. 

Baca Juga: SMF, Proline Finance dan Pinhome Bentuk Skema Kepemilikan Rumah MBR

Dalam kesempatan yang sama Business Corporate Sales Divisi Penjualan BNI DigiGriya Zaza Paramita membagikan kepada masyarakat beberapa tips membeli properti bagi property seekers di tengah ketidakpastian situasi menuju 2023.

“Pertama kalian perlu memilih properti dari developer ternama yang sudah memiliki reputasi baik khususnya di dunia properti. Selain itu, kalian juga bisa mencari bank yang bisa memberikan fasilitas KPR sesuai dengan profil kita masing-masing,” terang Zaza.

Dia melanjutkan masyarakat juga harus mencari properti di lokasi yang strategis, sehingga bisa memberikan akses mudah jika ingin berpergian. 

Primary atau Secondary?
Selain itu, Zaza juga memberikan pandangannya mengenai jenis properti atau hunian yang cocok dijadikan investasi di tahun 2023. Untuk hunian primary dan secondary, ia mengatakan akan ada keuntungan masing-masing bagi keduanya. 

Jika masyarakat ingin membeli properti primary, dapat dipastikan mendapatkan bangunan yang serba baru, sehingga bangunan masih dalam bentuk prima dan mengikuti tren yang ada saat ini. 

Selain itu, mereka juga memiliki banyak pilihan properti yang bisa menjadi opsi bagi masyarakat. 

"Namun di setiap hal-hal yang positif pasti ada juga downside-nya, pada umumnya untuk properti primary adalah properti yang mengharuskan inden. Lingkungannya juga biasanya masih dalam penataan,” terang Zaza.

Untuk hunian secondary, pada umumnya ia menjelaskan tipe rumah ini memiliki keuntungannya sendiri juga. Misalkan, propertinya sudah siap huni, selain itu lingkungannya sudah ada, jadi pada umumnya sudah difasilitasi public transport serta fasilitas lainnya. 

"Tapi downside-nya biasanya perlu perbaikan ekstra saat membeli rumah secondary. Selain itu, cara bayar rumah secondary tidak sefleksibel properti primary, di mana memerlukan DP minimal 20% dan DP-nya tidak bisa dicicil seperti rumah primary,” ucapnya.

Baca Juga: Mau Renovasi Rumah Subsidi? Pahami Ini

Sebelumnya pada Desember lalu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan akan mengatasi kekurangan (backlog) perumahan untuk golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), melalui program KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Pada tahun 2023 mendatang, Pemerintah menargetkan bantuan pembiayaan perumahan melalui program FLPP 220 ribu unit dan Tapera 10 ribu unit. Selain itu, ada Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk membantu pembayaran KPR tahun-tahun sebelumnya," kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah. 

Selain itu untuk mendorong laju pertumbuhan sektor real estate di Indonesia serta mengatasi backlog perumahan, Kementerian PUPR akan melanjutkan Program Sejuta Rumah (PSR) serta mengimplementasikan skema penyediaan perumahan yang inovatif.

Zainal menerangkan, Program Sejuta Rumah  sejak tahun 2015 hingga 31 Oktober 2022, total kinerja PSR telah mencapai 6,9 juta unit, dengan prognosis capaian di tahun 2022 sebesar 1,1 juta unit.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar