c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

10 Juni 2024

19:42 WIB

Pinhome: Pasar Properti Indonesia Terus Tunjukkan Resiliensi

Tren ini sejalan dengan laporan Pinhome sebelumnya yang menunjukkan resiliensi pasar properti sepanjang tahun 2023 dan prediksi optimis untuk tahun 2024

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Pinhome: Pasar Properti Indonesia Terus Tunjukkan Resiliensi</p>
<p id="isPasted">Pinhome: Pasar Properti Indonesia Terus Tunjukkan Resiliensi</p>

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah subsidi di kawasan pemukiman baru Kota Banda Aceh, Aceh, Rabu (25/10/2023). Antara Foto/Ampelsa

JAKARTA - Pinhome menyajikan laporan pasar terbarunya untuk kuartal pertama tahun 2024. Laporan ini mengungkapkan pasar properti Indonesia terus menunjukkan resiliensi dan dinamika yang menarik, dengan berbagai faktor yang saling memengaruhi.

"Tren ini sejalan dengan laporan Pinhome sebelumnya yang menunjukkan resiliensi pasar sepanjang tahun 2023 dan prediksi optimis untuk tahun 2024," kata CEO dan Co-founder Pinhome, Dayu Dara Permata dalam pernyataan resmi, dikutip, Senin (10/6).

Ia menjelaskan pasar properti Indonesia menunjukkan ketahanan luar biasa di kuartal pertama 2024, didorong oleh kuatnya permintaan pembeli rumah pertama oleh milenial, terutama pada segmen rumah terjangkau.

"Laporan terbaru kami menunjukkan 55% transaksi properti dilakukan oleh generasi milenial. Hal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang dan peningkatan permintaan sewa rumah di tengah kenaikan suku bunga,” jelasnya.

Baca Juga: Ada Tapera, Bank Mandiri dan BCA Optimistis KPR Tetap Bakal Diminati

Temuan Pinhome mengungkapkan bagaimana milenial mendominasi pasar properti, di mana milenial memilih rumah dengan harga menengah ke bawah (Rp200-600 juta) yang menjadi pilihan utama, dengan tipe 36 sebagai yang paling diminati. Bogor, Tangerang, dan Bekasi pun menjadi lokasi favorit bagi milenial untuk membeli rumah.

Pemilu 2024 dan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi dua faktor utama yang membentuk lanskap pasar properti pada kuartal pertama.

Dia menyebut, pemilu memicu sikap hati-hati di kalangan pembeli properti mewah, sementara minat terhadap rumah terjangkau tetap tinggi.

"Hal ini mencerminkan kebutuhan masyarakat akan hunian yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi," sebutnya.

Di samping itu laporan Pinhome juga menyoroti beberapa temuan kunci lainnya, seperti permintaan rumah mewah selama periode Pemilu melambat. Pihaknya melihat, pertumbuhan minat terhadap rumah mewah melambat dibandingkan dengan segmen rumah terjangkau.

"Ini mengindikasikan sikap 'wait and see' dari pembeli rumah mewah," ujarnya.

Kedua, minat terhadap wilayah penyangga IKN melonjak. Dara mengungkapkan, Samarinda dan Balikpapan mengalami peningkatan minat yang signifikan, masing-masing lebih dari 20 kali lipat dan 4 kali lipat.

"Ini menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)," ucap dia.

Baca Juga: Ekonom: Kenaikan BI-Rate Relatif Minimal Ganggu Suku Bunga KPR

Ketiga, insentif bebas PPN mendorong pembelian. Dara menuturkan hal ini terjadi meskipun mendorong percepatan keputusan beli rumah hingga 25%, tenggat waktu kebijakan ini juga menjadi pertimbangan penting bagi pembeli.

Keempat kenaikan suku bunga berdampak pada pasar sewa. Menurutnya, meningkatnya suku bunga pinjaman bank mendorong permintaan sewa rumah, terutama di kalangan milenial yang mencari alternatif hunian yang lebih terjangkau.

Pinhome dalam hal ini memproyeksikan tren kenaikan suku bunga akan berlanjut, yang dapat menyebabkan penurunan permintaan KPR. Namun, permintaan KPR takeover dan sewa rumah diprediksi akan naik.

“Laporan Pinhome ini memberikan gambaran komprehensif tentang dinamika pasar properti Indonesia, menjadi acuan bagi para pemangku kepentingan di industri properti untuk memahami tren dan prospek pasar di masa depan," tambah Dara.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar