27 Mei 2023
15:15 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA – Manajemen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) telah mengunjungi wilayah kerja sama dengan Tokyo Electric Power Company Holdings (TEPCO HD) dalam rangka berbagi pengetahuan seputar produksi energi bersih dan ramah lingkungan.
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto menjelaskan kunjungan yang dilakukan perseroan itu merupakan rangkaian upaya pengembangan energi bersih di tanah air yang sudah menjadi komitmen perusahaan.
"Kunjungan ini tentunya menjadi wujud komitmen kami untuk terus belajar dalam mengoptimalkan ketersediaan energi bersih bagi masyarakat,” ujar Ahmad dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (27/5).
Ahmad menerangkan bahwa salah satu agenda kunjungan adalah meninjau lokasi pengelolaan green hydrogen milik TEPCO HD. Kegiatan itu merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Duta Besar Jepang untuk Indonesia menyambangi area panas bumi milik PGE di Lahendong.
Baca Juga: Sambangi Jepang, PGE Jajaki Peluang Kerja Sama
Dia mengakui perseroan mendapat banyak insight dari kunjungan tersebut. Ia pun berharap sharing knowledge bersama TEPCO HD bisa sesegera mungkin diimplementasikan di Indonesia.
"Banyak hal yang telah kami dapatkan dari kunjungan kali ini. Sekali lagi, kunjungan ini menjadi pembelajaran penting bagaimana kita perlu mengembangkan potensi serupa di Indonesia," ungkapnya.
Kehadiran PGE di Jepang itu pun dalam rangka memenuhi undangan Business Matching Event dari BEI. Dalam kegiatan tersebut, BEI bekerja sama dengan Indogen Capital, SAKe Capital, dan Japan External Trade Organization (JETRO).
"Undangan dari BEI ini tentunya membuka peluang kerjasama antara perusahaan Jepang dan Indonesia agar tercipta sinergi yang positif bagi kedua belah pihak. Selain itu, kegiatan ini akan bisa meningkatkan eksposur bisnis," kata Ahmad.
Baca Juga: Legislator Puji PGE Oversubscribed Green Bond 8,25 Kali
Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, kegiatan business matching menjadi cara memperkenalkan perusahaan tercatat dan perusahaan potensial IPO kepada 30 perusahaan Jepang.
"Kegiatan ini bertujuan juga untuk menjajaki potensi bisnis bilateral yang dapat terjalin antar perusahaan-perusahaan yang ikut serta," ucapnya.
Nyoman pun berharap terjalinnya kolaborasi antara perusahaan Indonesia dan Jepang bisa mendongkrak eksposur bisnis para pelaku usaha untuk memberi dampak positif yang lebih banyak lagi terhadap perekonomian.
"Diharapkan berdampak kondusif bagi perekonomian masing-masing negara yang pada akhirnya dapat meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Jepang," pungkas Nyoman.