c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

13 September 2025

16:01 WIB

Perusahaan Asuransi-OJK Targetkan Produk Parametrik Terealisasi 2026

Tujuan pengembangan produk asuransi parametrik tersebut adalah untuk menyediakan dana cepat agar para pemangku kepentingan dapat segera melakukan aksi tanggap darurat

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Perusahaan Asuransi-OJK Targetkan Produk Parametrik Terealisasi 2026</p>
<p id="isPasted">Perusahaan Asuransi-OJK Targetkan Produk Parametrik Terealisasi 2026</p>

Cuaca buruk di tengah kota. Shutterstock/Creativa Images

JAKARTA - Perusahaan asuransi dan reasuransi bersama asosiasi serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyusun produk asuransi parametrik kebencanaan berskala nasional berdasarkan curah hujan dan magnitude gempa, yang ditargetkan dapat diimplementasikan pada tahun depan.

Kepala Departemen Industry Research PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) Fiza Wira Atmaja, dikutip dari Antara, di Jakarta, Sabtu (13/9), mengatakan proses tersebut telah berlangsung selama setahun terakhir.

Indonesia Re merupakan salah satu perusahaan yang terlibat mengkaji produk asuransi baru tersebut.

"Sedang kami susun inisiatif bersama pemerintah untuk menyusun asuransi parametrik yang skalanya nasional. Sudah setahun nih, targetnya tahun depan 2026 realisasi," ucap Fiza.

Baca Juga: Asuransi Parametrik Bencana Didesain Agar Dapat Cair Dalam 7-14 Hari

Ia menyampaikan tujuan pengembangan produk asuransi tersebut adalah untuk menyediakan dana cepat agar para pemangku kepentingan dapat segera melakukan aksi tanggap darurat, bukan untuk mengganti kerugian harta maupun jiwa akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana.

Hal tersebut dikarenakan asuransi parametrik adalah jenis asuransi yang secara langsung membayar klaim berdasarkan parameter atau indikator tertentu, bukan berdasarkan hasil verifikasi kerusakan fisik di lapangan.

Ia pun mencontohkan jika nasabah di suatu daerah terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi, maka nilai klaim yang dibayarkan pun akan lebih besar dibandingkan nasabah di daerah yang terdampak banjir akibat curah hujan yang rendah.

Baca Juga: Banjir, Asuransi BMN dan BPDK

Fiza mengatakan sejauh ini progres pengembangan asuransi parametrik disebut telah sampai pada desain produk, tapi masih diperlukan revisi dan penyesuaian.

Ia menuturkan berbagai hal juga masih dikaji, termasuk nilai premi, jumlah pembayaran klaim, hingga berapa porsi risiko yang akan direasuransikan di dalam dan di luar negeri.

"Kalau desain produknya sudah, tinggal mungkin beberapa revisi yang perlu dan untuk ke market internasional juga sudah di-sharing ya," kata Fiza.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar