c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

07 Agustus 2025

19:29 WIB

Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan, Kepala PCO: Pemerintah Jujur-jujuran

Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi menyebut BPS dan pemerintah jujur mengeluarkan data pertumbuhan ekonomi, tecermin dari rilis data sebelumnya.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan, Kepala PCO: Pemerintah Jujur-jujuran</p>
<p id="isPasted">Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan, Kepala PCO: Pemerintah Jujur-jujuran</p>

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi. Antara Foto/Fauzan/YU

JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi mengatakan pemerintah sebenarnya telah mengeluarkan data dengan jujur terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 mencapai 5,12% yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Ia menyebut pihak yang meragukan atau resah dengan data BPS sebenarnya sedang membuat framing.

“Ya kalau keresahan mungkin framing ya, kalau soal keresahan ya. Kita tahu, saya juga membaca ada beberapa ekonom yang mungkin tidak terlalu positif melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif. Jadi pertumbuhan ekonomi kita positif, tapi ada yang melihatnya dengan cara yang tidak positif. Pemerintah itu jujur-jujur aja loh mengeluarkan data. Kalau turun dibilang turun, kalau naik dibilang naik,” kata Hasan di Kantor PCO Jakarta pada Kamis (7/8).

Hasan mengungkap pertumbuhan ekonomi sejak Presiden Prabowo Subianto menjabat. Pada kuartal IV/2024, pertumbuhan ekonomi sekitar 5,02%. Kemudian pada kuartal I/2025, kata dia, pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87% atau mengalami penurunan dari sebelumnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 5,12% Diragukan Banyak Pihak, BPS: Datanya Sudah Mantap

“Kuartal I-2025 masih ingat enggak datanya yang dikeluarkan 4,87%. Turun kan? Penurunan itu dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama (Prabowo Subianto). Turun kita bilang turun. Kuartal ke-2 naik 5,12% dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama. Jadi kalau turun kita bilang turun, kalau kita naik dibilang naik,” ujarnya.

Namun, Hasan memaklumi ada sebagian kalangan sangat percaya apabila angka pertumbuhan ekonomi Indonesia itu turun. Akan tetapi, kata dia, ada juga pihak yang tidak percaya jika angka pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan. Padahal, kata dia, datanya dikeluarkan oleh BPS.

“Tapi, memang ada sebagian kalangan yang kalau turun dia percaya, kalau naik dia tidak percaya. Kita kan enggak memperlakukan ini seperti ramalan zodiak kan. Kalau sesuai kita percaya, kalau enggak sesuai kemudian kita enggak (percaya). Padahal dikeluarkan oleh pemerintahan yang sama, dikeluarkan oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama,” cetusnya.

Menurut dia, saat ini banyak orang terpaku sama konsumsi maupun government spending, tapi tidak mencermati data investasi. Misalnya, kata dia, data realisasi investasi yang dikeluarkan oleh Menteri Investasi dalam Sidang Kabinet Paripurna.

“Ini bukan komitmen ya, tapi investasi yang sudah terealisasi, artinya mereka sudah spending di sini. Itu nilainya Rp942,9 triliun. Hampir 50% dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp1.900 triliun,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hasan mengatakan, Menteri Investasi Rosan Roeslani menyampaikan optimistis target investasi tahun 2025 ini akan tercapai.

Investasi yang sudah direalisasikan di Indonesia sampai bulan Agustus menciptakan lapangan kerja. Terlihat dari serapan serapan tenaga kerja yang mencapai 1.259.868 tenaga kerja.

Pertumbuhan investasi itu sejalan dengan pertumbuhan berbagai lapangan usaha. Salah satunya lapangan usaha industri manufaktur yang tumbuh 5,6%.

Baca Juga: Bantah Kritik, Kemenperin: IKI Buktikan Pertumbuhan Industri 5,60% Valid

“Investasi yang tadi ini tumbuh 6,99%. Ini dua angka ini digabung jadi faktor penambah pertumbuhan kita. Menjadi 5,12%. Penjelasannya kira-kira seperti itu. Dan payungnya yang perlu dipahami bahwa pemerintah kita, BPS kita kalau turun bilang turun, karena kuartal I kan yang diumumkan 4,87%. Kalau naik, kita bilang naik,” imbuhnya.

Sementara itu, Hasan menyebut Presiden Prabowo optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Artinya, kata dia, strategi transformasi nasional Indonesia sedang berada di jalan yang benar.

“Itu kata-kata Presiden kemarin menanggapi hasil pengumuman pertumbuhan ekonomi kita. Dan realisasi investasi ini sangat diapresiasi oleh Presiden, dan Presiden optimis kita sedang dalam track ekonomi yang benar,” katanya lagi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar