11 Agustus 2022
20:12 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan meski pandemi covid-19 sudah terkelola, sektor pariwisata di Bali dan Nusa Tenggara belum pulih. Hal ini karena arus masuk wisatawan mancanegara (wisman) masih sangat terbatas.
“Hal yang harus kita waspadai dan lihat adalah Bali dan NT karena ini adalah provinsi dan daerah yang sangat tergantung pada tourism, dan tourism meskipun covid-nya dikelola dan di-manage dengan baik belum bisa memulihkan seluruh sektor dari sisi tourism, arus masuk turis masih sangat tertahan,” katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Kamis (11/8).
Ia menjelaskan, tertahannya wisma dikarenakan China masih mengalami lockdown, Eropa menghadapi perang dan inflasi yang tinggi, serta Amerika Serikat (AS) yang juga mengalami inflasi tinggi dan pelemahan ekonomi.
Kemungkinan wisman, kata Sri Mulyani, berasal dari Asia di luar China, dan juga Australia. “Ini yang perlu kita lihat bahwa Bali dan Nusa Tenggara yang pertumbuhan ekonominya paling rendah di kawasan-kawasan Indonesia,” ujarnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Bali dan Nusa Tenggara pada kuartal II/2022 sebesar 3,94% secara tahunan (year on year/yoy) dan menyumbang 2,73% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertumbuhan pulau ini merupakan yang terendah dibandingkan pulau-pulau lain seperti Pulau Jawa yang tumbuh 5,66% yoy dengan andil terhadap pertumbuhan 56,55%; dan Pulau Sumatra yang tumbuh 4,95% dengan andil 22,03%.
Serta Pulau Kalimantan yang tumbuh 4,25% yoy dengan andil 9,09%; Pulau Sulawesi yang tumbuh 6,47% dengan andil 7,10%; dan Maluku dan Papua yang tumbuh 13,01% dengan andil 2,51%.
BPS mencatat jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada Juni 2022 mencapai 345,44 ribu kunjungan, naik tajam 1.973,96% dibandingkan dengan kondisi Juni 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman pada Juni 2022 juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 62,69%.
Dari Januari hingga Juni 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama mencapai 743,21 ribu kunjungan, naik 929,66% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2021.
Adapun Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Juni 2022 mencapai 50,28%, naik 11,73 poin dibandingkan dengan TPK Juni 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK Juni 2022 juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,43 poin.
TPK hotel klasifikasi non-bintang pada Juni 2022 tercatat sebesar 23,92%, naik 3,80 poin dibandingkan dengan TPK Juni 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK hotel klasifikasi non-bintang pada Juni 2022 turun 0,83 poin.
Sementara, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama Juni 2022 tercatat sebesar 1,61 hari, turun 0,07 poin dibandingkan Juni 2021, namun meningkat tipis 0,03 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya.