c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

18 Oktober 2025

11:51 WIB

Pertamina Drilling Siapkan Layanan Terpadu Untuk Pengembangan CCUS

Lewat ICESS, Pertamina Drilling optimis Indonesia bisa menjadi pemimpin bisnis CCS/CCUS, setidaknya di regional Asia Tenggara.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">Pertamina Drilling Siapkan Layanan Terpadu Untuk Pengembangan CCUS</p>
<p id="isPasted">Pertamina Drilling Siapkan Layanan Terpadu Untuk Pengembangan CCUS</p>

Pekerja memeriksa lokasi penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (7/12/2023). Antara Foto/Budi Candra Setya

JAKARTA - PT Pertamina lewat PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) menyiapkan layanan bertajuk Integrated CCS/CCUS, Engineering, Supervisory, and Services (ICESS).

Direktur Utama Pertamina Drilling Avep Disasmita menerangkan fitur tersebut merupakan layanan terpadu dalam rangka mendukung proyek penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (Carbon Capture, Utilization, and Storage/CCUS).

Inisiatif itu, sambungnya, jadi senjata dari Pertamina Drilling untuk mendukung tercapainya Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, dan secara keseluruhan memperkuat peran Pertamina Group dalam agenda transisi energi.

Dalam hal ini, perusahaan merancang ICESS sebagai solusi one stop service pada seluruh tahapan proyek CCS/CCUS, mulai dari receiving facility, injeksi CO2, sampai tahap monitoring.

Baca Juga: PHE Rencana Bangun 2 CCS Hub, Miliki Potensi Penyimpanan 7,3 GT

"Kami ingin memastikan setiap tahap pelaksanaan berjalan efisien, aman, dan berkelanjutan sesuai prinsip ESG serta tujuan Sustainable Development Goals (SDGs)," tutur Avep lewat keterangan tertulis, Jumat (17/10).

Layanan ICESS sejatinya sudah dirancang sejak tahun 2024. Kala itu, Pertamina Drilling terlibat dalam proyek CCS/CCUS Pertamina Charter, termasuk studi bersama Lembaga Asesmen dan Pengembangan Inovasi Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB).

Lalu pada tahun ini sampai 2026, akan dilakukan persiapan dan pelaksanaan injectivity test, studi kelayakan investasi peralatan untuk ICESS, serta meningkatkan kompetensi teknis sumber daya manusia (SDM).

Pertamina Drilling menargetkan Final Investment Decision (FID) Equipment ICESS bisa tercapai pada tahun 2027-2028 mendatang. Dengan demikian, proses bisa berlanjut ke konstruksi tahap pertama, yakni manufaktur dan pabrikasi.

"Pada tahun 2029, akan dilanjutkan konstruksi fase 2, yaitu installation dan commissioning untuk ICESS. Sehingga, diharapkan tahun 2030 tahap komersialisasi dan injeksi CO2 bisa dilaksanakan, menjadikan Pertamina Drilling sebagai pemimpin layanan CCS/CCUS di Indonesia," jabar Avep.

Avep menambahkan, Pertamina Drilling dalam hal bisnis CCS/CCUS bakal berperan dalam penyediaan layanan pengeboran, workover, fasilitas penerimaan CO2, pipa injeksi, sampai sistem monitoring operasi teknologi penyimpanan karbon tersebut.

"Sementara Pertamina Hulu Energi (PHE) berperan sebagai pemilik wilayah kerja atau wilayah izin penyimpanan karbon (WIPK) dan pengelola penyimpanan CO₂ di depleted reservoir atau saline aquifer," katanya.

Baca Juga: PIS Intip Peluang Bisnis Transportasi Karbon Lintas Negara

Pengembangan layanan ICESS, lanjutnya, jadi cerminan komitmen Pertamina Drilling untuk memperkuat ketahanan energi nasional lewat inovasi hijau. Bisnis tersebut ia harapkan menjadi tonggak baru dalam dekarbonisasi industri minyak dan gas bumi di tanah air.

Menurut Avep, hal tersebut sejalan dengan strategi yang dipetakan pemerintah untuk mempercepat implementasi teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon.

Namun demikian, dirinya menegaskan harus ada kolaborasi yang erat antarentitas di lingkungan Pertamina sebagai kunci utama supaya solusi CCS/CCUS bisa terimplementasikan secara terintegrasi dan berdaya saing global.

"Kami optimis melalui ICESS, Indonesia dapat menjadi leader CCS/CCUS di kawasan Asia Tenggara," pungkas Avep Disasmita.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar