c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

06 Oktober 2025

10:30 WIB

Pernyataan Hawkish The Fed Picu Pelemahan Rupiah Ke Rp16.650

Analis memperkirakan rupiah melemah seiring pernyataan hawkish petinggi The Fed yang menyatakan perlu berhati-hati dalam menurunkan suku bunga.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Pernyataan <em id="isPasted">Hawkish</em> The Fed Picu Pelemahan Rupiah Ke Rp16.650</p>
<p>Pernyataan <em id="isPasted">Hawkish</em> The Fed Picu Pelemahan Rupiah Ke Rp16.650</p>

Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Antara Foto/Nova Wahyudi

JAKARTA - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah melemah seiring pernyataan hawkish petinggi Federal Reserve (The Fed).

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat cukup besar merespons pernyataan hawkish dari dua pejabat The Fed Logan (Lorie K.Logan) dan Jefferson (Philip Jefferson) yang mengatakan bahwa The Fed perlu berhati-hati dalam menurunkan suku bunga,” ujarnya melansir Antara, Jakarta, Senin (6/10).

Baca Juga: Rupiah Melemah Terpicu Profit Taking dan 'Penutupan' Pemerintah AS

Jefferson disebut mengatakan bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) masih jauh dari target The Fed di tengah ketidakpastian kebijakan-kebijakan ekonomi AS seperti tarif. Sementara Logan mengkhawatirkan konsumsi dan investasi bisnis yang masih kuat akan meningkatkan inflasi.

Hal tersebut menjadi alasan mengapa Bank Sentral AS dinilai perlu hati-hati ketika hendak memangkas suku bunga.

Lukman menyampaikan, pernyataan-pernyataan yang disampaikan petinggi The Fed hanya sedikit mengubah prospek Fed Funds Rate (FFR), tetapi bisa mendikte arah dolar AS sesaat.

Sentimen penguatan dolar AS ini diperkuat oleh data sebelumnya. Bloomberg mencatat, pada Minggu (5/10), Indeks Dolar AS (DXY) ditutup menguat 0,32% secara harian ke level 98,03 poin, menjauhi pergerakan terlemah DXY setahun terakhir di kisaran 96,21-110,17.

Mengutip Anadolu, lembaga pemeringkat kredit internasional S&P Global memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps) sebelum akhir tahun ini. Kemudian, pelonggaran suku bunga berlanjut sebesar 50 bps pada 2026.

Baca Juga: Pemerintah AS 'Tutup', Rupiah Menguat Ke Rp16.609

Terkait penutupan pemerintah (government shutdown) AS yang telah memberikan sentimen sepekan terakhir, Lukman menganggap pasar tak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, shutdown diharapkan tidak akan berlangsung lama,” ungkap dia.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Lukman memperkirakan kurs rupiah berkisar Rp16.500-16.650 per dolar AS pada hari ini.

Berdasarkan pantauan, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Senin (6/10) di Jakarta, menguat tipis sebesar 0,01% atau 1 poin, dari sebelumnya Rp16.563 menjadi Rp16.562 per dolar AS.

Sayangnya hal itu tak berlangsung lama, Bloomberg mencatat, dolar AS yang dipantau pada pukul 09.57 WIB (6/10) nampak bergerak menguat 0,21% atau sekitar 34 poin. Sementara ini, rupiah ditransaksikan sekitar Rp16.597 per dolar AS, dengan perkiraan pergerakan harian di kisaran Rp16.559-16.602 per dolar AS.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar