c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

14 April 2023

18:19 WIB

Penyaluran Bansos Beras Baru Terealisasi 35%

Penyaluran bansos beras akan terus berlanjut hingga Mei. Penerima akan mendapatkan beras masing-masing 10 kilogram per bulannya selama tiga bulan

Penyaluran Bansos Beras Baru Terealisasi 35%
Penyaluran Bansos Beras Baru Terealisasi 35%
Pengurus RT mengangkut bantuan sosial beras yang siap disalurkan kepada warga di kawasan Kelurahan Cakung Barat, Jakarta, Kamis (29/7/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

JAKARTA - Realisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kepada 21,353 juta keluarga penerima manfaat, tercatat mencapai 35%. 

“Dari akhir Maret persentase sudah 35% tapi ini jalan terus, kita evaluasi real time dari penyalurnya ketahuan sudah berapa (tersalur),” kata Dirut Bulog Budi Waseso saat meninjau pelaksanaan operasi pasar di kawasan Bangka Raya, Jakarta, Jumat (14/4).

Ia menuturkan, penyaluran bansos beras akan terus berlanjut hingga Mei. Penerima akan mendapatkan beras masing-masing 10 kilogram per bulannya selama tiga bulan.
 
Bulog setidaknya membutuhkan 640 ribu ton beras, untuk mencukupi kebutuhan beras bansos yang bertujuan untuk menjaga inflasi dan stabilisasi harga pada Hari Besar Keagamaan Nasional itu. Kendati demikian, saat ini stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tercatat baru sekitar 285 ribu dengan 200 ribu berasal dari penyerapan hasil panen. 

Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan beras dilakukan melalui impor beras. Hal ubu sebagaimana yang tertuang pada Surat Keputusan Kepala Bapanas (Badan Pangan Nasional) yang ditandatangani pada 24 Maret lalu, Bulog diminta untuk segera memenuhi 500 ribu ton pertama dari total 2 juta.

Namun, meski mengaku telah menandatangani kontrak dengan beberapa negara untuk mendatangkan 500 ribu ton beras, Budi Waseso belum mau mengungkapkan tanggal kedatangan beras impor tersebut.
 
“Karena kita menyerap dalam negeri jadi kita mengutamakan penyerapan dalam negeri dulu, kita hitung nanti kekurangannya baru kita impor,” ucapnya.
 
Untuk diketahui, penyaluran bansos beras merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, dalam rangka menjaga stabilitas pangan dan menekan lonjakan inflasi pada momentum Ramadan dan Idulfitri. 

Bansos beras mulai disalurkan kepada keluarga penerima manfaat secara bertahap sejak 30 Maret lalu dengan sistem by name by adress atau diberikan langsung ke penerima sesuai dengan data dari Kementerian Sosial.

Siapkan Dashboard
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menuturkan, pihaknya telah menyiapkan dashboard dengan format waktu sesungguhnya (real time) yang bisa dimonitor Perum Bulog dan Bapanas. Dengan demikian, penyaluran beras bansos dapat terpantau dengan baik.

“Jadi kita siapkan tracking dan tracing mulai dari beras keluar dari Bulog itu ada tracking dan tracing jadi truknya dimana, transit dimana, sampe dimana kita ada geo tagging sampai ke penerimanya,” ujarnya.
 
Adapun hari ini, Bulog mulai menyalurkan program bantuan sosial beras sebanyak 10 kilogram per keluarga penerima manfaat (KPM) yang digelar serentak ke seluruh wilayah Indonesia.
 
“Pada peluncuran ini, bansos beras diberikan selama tiga bulan untuk 21,3 juta KPM,” ujar Buwas.
 
Buwas menuturkan Bulog menyalurkan sebanyak 213.530 ton beras untuk program bansos beras selama bulan Maret, April dan Mei atau total tiga bulan dengan jumlah total beras yang didistribusikan mencapai 640.590 ton.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar