24 April 2025
13:17 WIB
Penggunaan Mobil Listrik Perkuat Ketahanan Energi Nasional
Penjualan mobil listrik baru tahun ini diperkirakan tembus 100.000 unit atau minimal 10% dari total penjualan kendaraan roda empat.
Penulis: Yoseph Krishna
Pelanggan mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/11/2024). AntaraFoto/Yudi Manar
JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Rachmat Kaimuddin menilai adopsi kendaraan listrik bakal memperkuat ketahanan energi nasional di Indonesia.
Pasalnya, seluruh sumber daya listrik Indonesia saat ini diproduksi di dalam negeri. Sehingga, impor bahan bakar untuk transportasi bisa dikurangi.
"Penggunaan EV di dalam negeri bukan hanya penting untuk manufaktur, tapi juga untuk ketahanan energi karena kita mengimpor 60% minyak," ucap Rachmat di sela forum diskusi bertajuk 'Indonesia as the Next EV Production Hub' di Kantor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Kamis (24/4).
Baca Juga: Daftar Mobil Listrik Baru Yang Rilis Di Ajang PEV 2025
Dengan beralih ke EV, seluruh bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan bakal berbasis pada listrik yang notabene diproduksi sendiri di dalam negeri, baik untuk energi baru dan terbarukan (EBT) maupun energi yang berbasis pada fosil.
"Electricity itu bikinnya dari local domestic energy. Mau itu renewables, surya, termasuk juga batu bara, itu semua domestik. Jadi untuk ketahanan energi kita, ini penting," sambungnya.
Lebih lanjut, Rachmat meyakini Indonesia menjadi pasar yang seksi untuk kendaraan listrik. Tecermin dari penjualan mobil listrik terus meningkat setiap tahunnya.
Pada 2021 misalnya, penjualan mobil listrik di Indonesia hanya sekitar 680 unit. Lalu pada 2022, angkanya meroket ke kisaran 10.000 unit.
"Tahun 2023 sekitar 17.000 atau naik 70%, dan 2024 ada 43.000 unit," kata Rachmat.
Bahkan pada 2025 tahun berjalan, penjualan EV sudah tembus di angka 16.000 unit. Rachmat memperkirakan realisasi penjualan mobil listrik sampai akhir tahun ini bakal tembus 100.000 unit atau sekitar 10% dari rerata penjualan kendaraan roda empat.
Baca Juga: Mudik Asyik Pakai Mobil Listrik
Optimisme itu tak lepas dari realisasi penjualan mobil listrik tahun 2024 yang meroket sekitar 152,94%.
Kemudian, penjualan mobil listrik pada Januari-April 2024 lalu disebut Rahmat jauh lebih kecil dibanding realisasi periode yang sama tahun ini.
"Mudah-mudahan mungkin tahun ini kalau kita lihat trend-nya mungkin bisa 100.000 unit mobil listrik, atau paling tidak 10% dari penjualan (kendaraan roda empat). Itu sudah cukup progresif," pungkasnya.