c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

08 April 2023

10:09 WIB

Pemprov Bali Bidik Perluasan Pangsa Pasar Ekspor Ke ASEAN

Pemprov Bali juga membidik perluasan produk ekspor ke ASEAN. Selama ini, ekspor paling besar disumbangkan oleh produk hortikultura dan produk perikanan.

Editor: Fin Harini

Pemprov Bali Bidik Perluasan Pangsa Pasar Ekspor Ke ASEAN
Pemprov Bali Bidik Perluasan Pangsa Pasar Ekspor Ke ASEAN
Pengunjung memilih perhiasan dalam Pameran IKM Bali Bangkit 2021 di Taman Budaya Bali, Denpasar, Bali, Senin (1/2/2021). ANTARAFOTO/Nyoman Hendra Wibowo

DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali membidik perluasan pangsa pasar ekspor sejumlah produk dari Pulau Dewata di kawasan ASEAN, karena potensi yang besar seiring terkendalinya pandemi covid-19.

“Dalam lima tahun terakhir rata-rata kenaikan ekspor produk Bali ke negara-negara di ASEAN mencapai 11,75%,” kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bali Ni Wayan Lestari di Denpasar, Sabtu (8/4), dikutip dari Antara.

Untuk mendongkrak pangsa pasar, sejumlah upaya dilakukan di antaranya promosi perdagangan yang menyasar negara potensial dan negara yang sudah terjalin pasar ekspor di Asia Tenggara.

Selain itu, upaya pembinaan dan pemberdayaan pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produk yang berorientasi ekspor guna memenuhi kebutuhan pasar di ASEAN.

Selain dari sisi volume dan nilai perdagangan, Pemprov Bali juga membidik perluasan produk ekspor. Selama ini, ekspor paling besar disumbangkan oleh produk hortikultura dan produk perikanan.

Disperindag Bali mencatat berdasarkan surat keterangan asal (SKA) produk ekspor Bali pada 2022, terdapat tiga negara dengan nilai terbesar menerima ekspor Bali yakni Thailand sebesar US$11,6 juta, Vietnam mencapai US$5,78 juta dan Filipina sebesar US$2,15 juta.

Dari data SKA itu, total nilai ekspor pada 2022 ke ASEAN mencapai US$23,25 juta atau meningkat dibandingkan realisasi 2021 sebesar US$10,9 juta.

Unsur Budaya
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Hanif Yahya mengatakan produk Bali memiliki potensi yang besar diserap pasar ASEAN karena budaya yang tak jauh berbeda.

“Melihat pangsa pasar apalagi ASEAN dengan Indonesia dan Bali memiliki kultur yang sama misalnya makanan, tentu banyak produk dari Bali diinginkan masyarakat ASEAN. Ini menjadi salah satu magnet ekspor Bali,” kata Hanif.

BPS Bali mencatat realisasi nilai ekspor Bali di ASEAN pada 2022 mencapai US$104,3 juta atau naik signifikan dibandingkan 2021 US$31 juta.

Nilai tersebut menduduki posisi ketiga setelah kawasan Amerika yang mencapai US$229,5 juta dan Eropa US$114,6 juta.

Total nilai ekspor Bali pada 2022 mencapai US$617,5 juta atau naik dibandingkan 2021 sebesar US$508,1 juta.

BPS mencatat Singapura dan Thailand masuk 10 besar negara tujuan ekspor Bali ke ASEAN dengan realisasi nilai masing-masing mencapai US$67,2 juta dan US$19,3 juta.

Produk yang paling banyak diekspor dari Bali adalah ikan, krustasea (udang) dan moluska (kerang) kemudian pakaian dan aksesorisnya bukan rajutan, logam mulia dan perhiasan/permata serta kayu dan barang dari kayu.

Total nilai impor di Bali pada 2022 mencapai US$82,6 juta atau naik dibandingkan 2021 mencapai US$35,9 juta.

Pada Februari 2023, impor barang modal meningkat paling tinggi yakni 4,04% menandakan geliat usaha di Bali dengan impor terbesar adalah golongan mesin dan perlengkapan elektrik dan mesin peralatan mekanis.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar