c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

04 Agustus 2025

19:04 WIB

Pemerintah Siapkan Strategi Lanjutan Negosiasi Tarif Resiprokal AS

Pemerintah mengaku masih melakukan negosiasi tarif Trump saat ini agar memperoleh tarif impor di bawah 19%. Sejumlah strategi negosiasi tak luput diterapkan.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p>Pemerintah Siapkan Strategi Lanjutan Negosiasi Tarif Resiprokal AS</p>
<p>Pemerintah Siapkan Strategi Lanjutan Negosiasi Tarif Resiprokal AS</p>

Mendag Budi Santoso melaksanakan Konferensi Pers Kinerja Ekspor Semester I/2025 di Jakarta, Senin (4/8). Tangkapan layar YouTube/Kemendag

JAKARTA - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, hingga kini pemerintah masih melakukan negosiasi tarif resiprokal dengan AS dengan sejumlah strategi sehingga penurunan tarif bisa tercapai. Menurutnya, kesepakatan perdagangan RI-AS baru akan rampung seluruhnya secara rinci pada Januari 2026 mendatang. 

Beberapa strategi tersebut antara lain, pertama, pemerintah akan mengintensifikasi perundingan melalui diplomasi dengan Amerika Serikat (AS), yang saat ini terus berjalan.

"(Kedua), penataan kebijakan perdagangan pengamanan pasar dalam negeri dan juga untuk menjaga keberlanjutan industri nasional," jelas Budi dalam Konferensi Pers Kinerja Perdagangan Semester I-2025 di Jakarta, Senin (4/8).

Baca Juga: AS Rilis Tarif Baru, Banyak yang Lebih Rendah dari RI

Ketiga, pemerintah akan melakukan optimalisasi kelembagaan dengan mekanisme trade remedies melalui Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) dan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD).

Lebih lanjut, Budi menegaskan, pemerintah masih akan terus mengupayakan penurunan tarif resiprokal yang saat ini  AS tetapkan sebesar 19% bagi Indonesia. 

"Resiprokal ini kan kita dapat 19% dan itu berlaku 7 hari setelah 31 Juli kalau di pengumumannya. Dan sekarang proses negosiasi masih berjalan sebenarnya, mudah-mudahan sebelum 1 Januari (2026) sudah selesai," ucapnya.

Langkah tersebut akan terus berlangsung hingga akhir tahun ini, bersamaan dengan hasil komoditas lengkap apa saja yang akan mendapat penurunan tarif.

"Untuk komoditas, mungkin belum saya sampaikan dulu ya komoditas apa, tetapi paling tidak di dalam proses negosiasi nanti kita juga ingin mendapatkan penurunan tarif ya seperti komoditas yang tidak dimiliki," paparnya.

Baca Juga: BPS Beberkan Riwayat Ekspor RI ke AS 10 Tahun Terakhir

Tak sampai di situ, Budi mengaku bahwa Kemendag juga akan terus mendorong UMKM agar berdaya saing dan mampu memperluas jangkauan pasar hingga ke berbagai negara.

"Pemberdayaan UMKM melalui UMKM Bisa Ekspor, perluasan pasar ekspor melalui percepatan perundingan... dan meningkatkan diplomasi perdagangan regional, multilateral, serta menekankan pentingnya rule-based trade," tambah Budi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar