c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

23 Oktober 2025

09:01 WIB

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp8 T untuk Kirim Tenaga Kerja ke Luar Negeri

Pemerintah menargetkan akan ada sebanyak 500.000 tenaga kerja di bidang welder (juru las) dan hospitality yang akan dipersiapkan untuk bekerja di luar negeri.

Penulis: Siti Nur Arifa

<p>Pemerintah Siapkan Anggaran Rp8 T untuk Kirim Tenaga Kerja ke Luar Negeri</p>
<p>Pemerintah Siapkan Anggaran Rp8 T untuk Kirim Tenaga Kerja ke Luar Negeri</p>

Menko Ekonomi Airlangga Hartarto (tengah) usai Rakornas antar Kementerian di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/10). Dok Kemenko Ekonomi

JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp8 triliun untuk 'mengekspor' hingga 500.000 tenaga kerja yang akan dipekerjakan di luar negeri. Spesifik, ratusan ribu tenaga kerja yang dimaksud berasal dari bidang welder (juru las) dan hospitality (pelayanan).

“Arahan Bapak Presiden di dalam sidang kabinet kemarin untuk mempersiapkan 500 ribu tenaga kerja kita yang di bidang welder dan hospitality. Tadi dalam pembahasan diminta Menteri P2MI untuk mengoordinasikan dan anggaran yang disediakan sekitar Rp 8 triliun,” ujar Airlangga usai Rakornas antar Kementerian di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/10).

Airlangga melanjutkan, saat ini program persiapan akan dikelola di bawah Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) agar para pekerja memiliki kesempatan untuk bekerja di luar negeri, dan melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan.

Menurutnya, upaya untuk mewujudkan program ini sudah dilakukan saat Presiden Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan berbagai negara, guna membuka peluang pengiriman tenaga kerja.

“Dari segi demand side-nya diharapkan ini bisa dipekerjakan di luar negeri. Ini memang sudah menjadi pembicaraan saat Bapak Presiden bertemu bilateral dengan berbagai negara karena berbagai negara membutuhkan dua profesi tersebut," kata Airlangga.

Tenaga Kerja RI Diminati Asing
Sebelumnya dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Presiden memang telah mengungkap bahwa tenaga kerja asal Indonesia banyak diminati oleh sejumlah negara, salah satunya Eropa. Setiap tahun, menurut Prabowo, Eropa meminta sekitar satu juta tenaga kerja terutama untuk kebutuhan di bidang perhotelan, kafe, hingga restoran.

“Kepala-kepala negara, pemerintah di Eropa tanya ke saya, 'can you send?' Hotel-hotel dia sekarang gak ada yang kerja, restoran-restoran kewalahan,” ucap Prabowo, Senin (20/10).

Adapun selain sektor perhotelan hingga restoran, tenaga kerja Indonesia juga dibutuhkan dalam sektor kesehatan untuk menjadi perawat atau pendamping profesional (caregiver) di rumah sakit, maupun fasilitas perawatan pribadi.

Menurut Presiden, orang Indonesia terkenal dengan sifat ramah sehingga hal tersebut membuat orang luar negeri terkesan dan memberikan kesan baik. Sebab itu, dia menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing dalam pendidikan di Indonesia guna mendukung potensi tenaga kerja di luar negeri.

“Katanya orang Indonesia ramah-ramah, berarti kita harus didik mereka bahasa, ada yang bahasa Inggris, mungkin paling banyak di Eropa, mungkin juga kita didik bahasa Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Korea,” kata Prabowo.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar