11 April 2025
15:04 WIB
Pembiayaan Sektor PVML Februari, Paylater Tumbuh Paling Tinggi
Total piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan (PVML) per Februari 2025 tercatat sebesar Rp507,02 triliun. Pada Februari, pembiayaan paylater tumbuh 59,1%.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Ilustrasi aplikasi Yup Paylater. ValidNewsID/Arief
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, piutang pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan sektor perusahaan pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya (PVML) mengalami pertumbuhan di awal tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas PVML OJK Agusman mengatakan, total piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan per Februari 2025 tercatat sebesar Rp507,02 triliun.
"Piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 5,92% year on year (yoy) pada Februari 2025. Di Januari 2025 yang lalu, tercatat 6,04% yoy, menjadi Rp507,02 triliun," kata Agusman dalam konferensi pers RDKB, Jumat (11/4).
Dia mengatakan, pertumbuhan piutang ini dukung oleh pembiayaan investasi yang tumbuh sebesar 12,98% secara yoy.
Agusman juga mencatat profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan ratio non-performing financing, atau NPF Gross, turun menjadi 2,87% dibandingkan di Januari yang lalu 2,96%, dan NPF Net sebesar 0,92% dibandingkan di Januari yang lalu 0,93%.
Baca Juga: OJK Prediksi Penggunaan Paylater Naik Jelang Lebaran
Selanjutnya gearing ratio yang menunjukkan kapasitas untuk mengelola pembiayaan perusahaan tercatat sebesar 2,20 kali di Januari yang lalu 2,21 kali. Meskipun demikian, Agusman mengatakan jika rasio tersebut masih berada jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan yaitu sebesar 10 kali.
Pada Februari, pembiayaan paylater (Buy Now, Pay Later/BNPL) membukukan pertumbuhan tertinggi. Menurut catatan OJK, pada Februari 2025 pembiayaan sektor ini tumbuh sebesar 59,1% yoy, dibandingkan Januari yang lalu 41,9% yoy, atau menjadi Rp8,29 triliun.
Seiring kenaikan nilai pinjaman, NPF gross juga naik menjadi 3,68%, dibandingkan Januari yang lalu 3,37%.
Pertumbuhan tinggi lainnya dibukukan oleh industri fintech peer-to-peer lending. Outstanding pembiayaan di Februari 2025 tumbuh sebesar 31,06% yoy jika dibandingkan di Januari yang lalu tercatat 29,64% yoy, dengan nominal sebesar Rp80,07 triliun.
Tingkat risiko kredit macet secara agregat, atau yang dikenal dengan TWP90, berada di posisi 2,78%, jika dibandingkan dengan Januari yang lalu tercatat 2,52%.
Baca Juga: Kemudahan Di Balik Paylater: Peluang atau Lingkaran Utang Baru?
Selanjutnya Agusman mencatat pembiayaan modal ventura per Februari 2025 mencapai Rp16,34 triliun. Agusman mengatakan nilai tersebut terkontraksi sebesar 0,93% yoy. Pencapaian Februari 2025 terbilang membaik, jika dibandingkan posisi pada bulan sebelumnya.
"Adapun pembiayaan modal ventura per Januari 2025 terkontraksi 3,58% yoy, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 15,81 triliun," ucapnya.