15 November 2025
14:02 WIB
Pekan ini Asing Bawa Kabur Lagi Investasi Portofolio Rp3,79 T, Terbesar Dari SBN
Tren penjualan instrumen investasi pekan ini sebesar Rp3,79 triliun yang dilakukan asing berlanjut, setelah pekan sebelumnya melepas investasi sebesar Rp4,58 T.
Penulis: Siti Nur Arifa
Ilustrasi - Investor mengamati pergerakan saham secara daring. Antara/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melaporkan, investor asing terpantau menjual kepemilikan instrumen investasi di Indonesia sebesar Rp3,79 triliun selama pekan kedua November 2025. Modal keluar ini melanjutkan tren pekan sebelumnya, di mana asing juga menjual instrumen investasi RI sebesar Rp4,58 triliun.
Adapun aliran modal keluar pekan ini disebabkan oleh penjualan yang lebih besar di pasar SBN dan SRBI dibandingkan pembelian asing di pasar saham.
"Berdasarkan data transaksi 10-13 November 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp3,79 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp3,92 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp6,33 triliun di pasar SBN dan Rp1,39 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ungkap Ramdan dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (15/11).
Baca Juga: Kabur Lagi, Asing Jual Instrumen Investasi RI Rp4,58 T Pekan Ini
Selain itu, BI mencatat, berdasarkan data setelmen sampai 13 November 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp37,24 triliun di pasar saham, Rp6,45 triliun di pasar SBN, dan Rp140,40 triliun di SRBI.
"Premi CDS Indonesia 5 tahun per 13 November 2025 sebesar 73,51 bps, turun dibanding dengan 7 November 2025 sebesar 76,05 bps," tambah Ramdan.
Sementara itu, imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun berada di level 6,12% pada Jumat (14/11) pagi, stabil dibanding Kamis (13/11) yang berada di level sama.
Per akhir Kamis (13/11), hasil pantauan BI, indeks dolar AS (DXY) terpantau melemah ke level 99,16 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro Eropa, yen Jepang, poundsterling Britania Raya, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Baca Juga: Asing Beli Tipis Instrumen Investasi RI Rp1 T Pekan Ini
Akibatnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga terpantau menguat 30 poin jelang akhir pekan ini. Detailnya, rupiah berada pada level bid Rp16.720 per dolar AS pada akhir Kamis (13/11), dan menguat menjadi Rp16.690 pada pembukaan Jumat (14/11).
Selanjutnya, Ramdan juga menginformasikan, yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun terpantau naik per Kamis (14/11).
“Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,119%," ungkapnya.
Dia menuturkan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia ke depan.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," pungkas Ramdan.